Polisi Cari 'Tumbal' Dokter Aborsi di Menteng

Alat medis yang ditemukan di klinik aborsi ilegal Menteng, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepolisian baru saja membongkar praktik dokter aborsi ilegal di kawasan Menteng, Cikini, Jakarta Pusat. Namun, kepolisian menyatakan kasus itu tidak usai hanya sampai ditetapkannya 10 pelaku bisnis membunuh anak manusia itu sebagai tersangka.

Astaga, Aku telah Berdosa Gugurkan 903 Janin Bayi

Kepolisian di bawah komando Subdit Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan berusaha mencari siapa saja yang telah menjadi tumbal bisnis dokter aborsi itu. Terutama mereka yang tewas akibat ulah dokter aborsi terlarang.

Kepala Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Adi Vivid mengatakan, pada pemeriksaan awal, berdasarkan pengamatan pesan singkat di handphone pelaku, banyak pasien atau konsumen yang mengeluhkan usai melakukan aborsi ilegal.

Lokasi Keberadaan DPO Kasus Klinik Aborsi Teridentifikasi

"Jadi, berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap SMS yang ada di handphone pelaku, memang banyak komplain, ada yang mengatakan 'dok atau suster, saya kok habis kemarin paska tindakan masih ada flek-flek," kata Adi di Mapolda Metro Jaya. Kamis 25 Februari 2016.

Adi menambahkan, untuk mencari tumbal dokter aborsi bukan perkara mudah, karena dalam kasus ini kendalanya para pasien sadar bahwa tindakan mereka berakibat pidana, karena itulah mereka tidak mau melapor.

Tersangka Kasus Klinik Aborsi Ilegal Menteng Dibawa ke Jaksa

"Begitu ada keluhan mereka cari dokter lain yang benar, tapi kalau dilihat dari record percakapannya banyak yang selalu komplain. Artinya kalau dilihat dari segi kompetensi mereka adalah dokter umum, kedua dari segi higienis peralatan tidak higienis, ketiga dari segi obat-obatan, banyak obat yang kedaluwarsa, tiga faktor itulah yang menurut kami sangat berbahaya," ujarnya.

Adi menuturkan, pihaknya belum bisa mengatakan apakah ada pasien yang meninggal atau tidak dalam praktik aborsi ini.

Menurut dia, karena praktik aborsi ini ilegal pasti sang pasien diam-diam ke tempat tersebut dan tidak memberitahu orang tua.

"Paling dia ngomong sama orang yang melakukannya. Kalau tiba-tiba meninggal, orang tua tidak tahu bahwa anaknya telah aborsi. Jadi belum bisa dipastikan, kami juga belum ada laporan. Tapi tidak menutup kemungkinan memang ada yang meninggal tapi tidak mau melaporkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya