Jelang Putusan, 'Engeline' Ikut Doa Bersama di Sekolahnya

Teman sekolah Engeline menggelar doa bersama sebelum pembacaan putusan oleh hakim.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Bobby Andalan

VIVA.co.id - Terdakwa pembunuh Engeline, Margriet Christina Megawe dan Agus Tay Hamda May akan mendengarkan sidang pembacaan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Denpasar.

Petir Menggelegar saat Hakim Memvonis Margriet

Pihak sekolah Engeline berharap, putusan majelis hakim adil. Untuk itu, sekolah tempat Engeline menimba ilmu, SDN 12 Sanur Denpasar menggelar doa bersama untuk kebaikan putusan terhadap perkara bocah delapan tahun tersebut.

Kepala Sekolah SDN 12 Sanur, Ketut Ruta berharap, hakim dapat memberikan keputusan yang adil atas kasus anak didiknya tersebut. "Kita berharap hakim memutuskan yang terbaik untuk anak kita, Engeline," ucap Ruta, Senin, 29 Februari 2016.

Margriet Lontarkan 'Cerita Sedih' di Sidang Kasus Engeline

Menurut Ruta, pada doa bersama yang digelar pihak sekolah, Engeline 'hadir' untuk ikut berdoa. Bahkan katanya, sejak nyawa bocah malang itu dihabisi, Engeline selalu datang ke sekolah untuk bermain-main.

Suatu ketika, ia melanjutkan, seorang siswa kelas 1 tak bisa berkonsentrasi belajar karena diajak bermain oleh Engeline. Ia pun memutuskan untuk melakukan ritual secara Hindu agar Engeline tetap tenang. "Kalaupun dia main ke sini, agar tidak mengganggu. Dan, memang dia tidak mengganggu. Hanya bermain saja," ucapnya.

Orangtua Engeline: Margriet Kejam, Harusnya Dihukum Mati

Di ruangannya, Ruta memajang foto bocah berparas manis tersebut. Foto tersebut dibingkai dengan ukuran 10 R. Engeline nampak tersenyum. Di kanan kiri foto tersebut terdapat piala.

Bukan tanpa sebab, Ruta mengaku sengaja menaruh piala tersebut di kanan kiri bingkai foto Engeline. "Tujuannya untuk mengingatkan dia (Engeline) agar belajar yang rajin di sana, agar mendapat juara. Memang seharusnya dia masih belajar di sini, jika peristiwa itu tak terjadi," ucapnya lirih.

Tak hanya sekadar memajang foto anak didiknya, Ruta juga menghaturkan sesaji di hadapan foto Engeline. Sesaji itu berupa canang (sarana persembahyangan Hindu), teh gelas dan permen. "Agar dia tetap tenang di sana. Kalau dikasih jajanan dia akan tetap tenang.”

(mus)

Menurut Ruta, Engeline tak terdaftar di Banyuwangi. Berdasarkan pewisik, Engeline terdaftar secara kependudukan di Bali. Oleh sebab itu, ia akan hadir ke sekolah untuk menjenguk guru dan teman-temannya. "Begitulah kira-kira secara niskala (non duniawi)," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya