Keinginan Terakhir Istri Polisi yang Dibunuh Suami

Prosesi pemakaman istri anggota polisi yang tewas mengenaskan.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Chairini tampak tertunduk lemas meratapi pusara buah hatinya yang tewas dengan cara mengenaskan. Wanita paruh baya ini tak menyangka jika Ratnita Handriani (34 tahun), putri yang disayanginya itu bakal meregang nyawa di tangan menantunya sendiri, Bripka Trinono.

Polisi Akan Cocokkan Hasil Autopsi Siyono dengan CT-Scan
 
Kesedihan Chairani semakin tak terbendung mana kala meratapi masa depan kedua cucunya yang masih sangat kecil Nasyiah (7 tahun) dan Furqon (4 tahun). Tak banyak yang disampaikan wanita berhijab ini usai memakamkan jenazah Ratnita di TPU Timah, yang jaraknya tak jauh dari rumah duka di Jalan Perjuangan, Kampung Areman, Cimanggis, Depok. 
Pengakuan Aneh Polisi yang Bunuh Istri Sendiri
 
Ia hanya mengatakan, sebelum meninggal, Ratnita sempat menelepon dirinya. "Dia bilang, minta resep masakan. Katanya mau buatkan masakan buat anak sama suaminya. Cuma itu doang, saya enggak tahu kalau ada masalah," kata Chairani, Senin 28 Maret 2016. 
Pengakuan Keluarga di Balik Kasus Polisi Bunuh Istri
 
Chairani tak menyadari jika keinginan Ratnita itu rupanya keinginan terakhirnya yang belum bisa terwujudkan karena Ratnita menghembuskan nafas terakhir di tangan suaminya.
 
Ratnita Handriani ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di atas kasur rumahnya, di Jalan Perjuangan, RT 8/2, Kampung Areman, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
 
Belakangan diketahui, Ratnita tewas dibunuh Trinono dan temannya bernama Madun. Ratnita dihabisi dengan cara dipukul dan dibekap bantal. 
 
"Bagian apa saja yang luka kita tunggu hasil autopsi. Yang jelas keduanya kami ancam dengan jeratan pasal 340 juncto 338 tentang pembunuhan. Ancaman hukuman seumur hidup," kata Kapolresta Depok, Komisaris Besar Dwiyono.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya