- Foe Peace
VIVA.co.id - Setelah dua hari lamanya membenamkan kaki mereka dengan adonan semen, sembilan petani wanita dari Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, akhirnya bisa berjalan bebas lagi sekira pukul 17.30 WIB, Rabu 13 April 2016. Mereka akhirnya membongkar adonan semen yang sudah mengeras di kaki setelah perwakilan dari Presiden Joko Widodo bersedia menemui mereka sore tadi.
"Perjuangan para srikandi ini tak sia-sia. Perwakilan dari Pak Jokowi mau menemui mereka sore ini," ujar Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Gun Retno, di depan Istana Negara.
Ada dua perwakilan dari Presiden Jokowi yang bersedia bertemu dengan petani Pegunungan Kendeng. Mereka adalah Kepala Staf Presiden, Teten Masduki dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
"Meski tidak jadi ketemu Pak Jokowi, kami percaya mereka akan membatu selesaikan masalah ini. Mereka pasti akan melaporkan kepada Presiden Jokowi," katanya.
Namun demikian, dirinya menjalaskan belum mengetahui lebih lanjut terkait apa yang akan dibicarakan di pertemuan tersebut.
"Ketemu nanti, saya siap-siap dulu ya," katanya.
Dari pantauan VIVA.co.id, sejumlah petani berupaya membongkar semen dari kaki sembilan petani perempuan yang sejak kemarin dicor. Semen cor dibongkar dengan menggunakan obeng dan palu. Terpacar wajah haru dari sembilan petani perempuan tersebut. Mereka bahkan tak dapat menahan tangis ketika mengetahui kalau perjuangannya tak sia-sia.
Para petani ini berunjuk rasa memprotes rencana pembangunan pabrik milik PT Semen Indonesia Tbk. di wilayah mereka. Proyek itu diyakini bisa merusak lingkungan dan akhirnya dapat mematikan lahan nafkah mereka sebagai petani.
(ren)
Cerita Bos Semen Indonesia Menggapai Sukses
Karena patah semangat biasanya sukses itu tertunda dan gagal.
