- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, secara pribadi, ia merasa terinspirasi dengan perjalanan hidup Wali Kota London, Inggris, Sadiq Khan.
Wali kota yang baru terpilih itu, berasal dari kalangan rakyat biasa. Ia merupakan keturunan imigran dari Pakistan dan ayahnya hanya seorang sopir bus, sementara ibunya penjahit.
"Banyak masa hidupnya yang juga tinggal di rusun (rumah susun) yang disubsidi pemerintah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di SMPN 41 Jakarta, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 9 Mei 2016.
Meski demikian, Ahok mengatakan, dengan segala keterbatasan yang menjadi latar belakangnya itu, Sadiq berhasil mencapai salah satu puncak karier. Ia dilantik menjadi pemimpin salah satu kota termaju di dunia pada 8 Mei 2016.
Ahok mengatakan, dengan semua kebijakan Pemerintah Provinsi DKI, ia juga berharap anak-anak di Jakarta bisa mencapai kesuksesan layaknya Sadiq. Meski memiliki banyak keterbatasan, dengan dukungan yang diberikan pemerintah, mereka diharapkan juga mencapai kesuksesan.
"Kita ikuti dengan membangun banyak rusun bersubsidi. Pemerintah London sebelumnya sudah lakukan," ujar Ahok.
Setiap keluarga yang tinggal di rumah susun, hanya dibebani biaya sewa yang besarannya antara Rp5 ribu hingga Rp15 ribu per hari. Mereka mendapat layanan gratis TransJakarta.
Sementara, setiap anak penghuni rusun, juga dipastikan mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pemerintah bahkan mempersiapkan pengembangan program dengan melanjutkan pemberian KJP berupa beasiswa yang nilainya Rp18 juta per tahun, untuk siswa pemegang KJP yang berhasil melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
"Rusun itu inkubator. Untuk usaha orang tuanya, juga untuk anak-anaknya. Siapa tahu ke depan, anak penghuni rusun bisa jadi wali kota, gubernur, bahkan presiden," ujar Ahok.
Sebelumnya, melalui akun Twitter pribadinya, @basuki_btp, Ahok memberi ucapan selamat kepada Sadiq. Ahok menyebut kemenangan Sadiq memberi banyak inspirasi.
"Congratulations @SadiqKhan, the new mayor of London. Inspiring story of democracy, merit and tolerance," tulis Ahok.
