Wali Kota Bekasi Klarifikasi Ricuh Vaksin di RS Elisabeth

Para warga berkumpul di Rumah St Elisabeth Bekasi untuk meminta penjelasan soal kasus vaksin palsu.
Sumber :
  • VIVA/Hary Fauzan

VIVA.co.id – Prihatin dengan kericuhan ratusan orangtua yang diduga korban vaksin palsu di Rumah Sakit St Elisabeth, Bekasi, Sabtu 16 Juli 2016, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mendatangi rumah sakit tersebut, Minggu, 17 Juli 2016.

Dokter Terlibat Vaksin Palsu Akan Kehilangan Izin Praktik

Orang nomor satu di Bekasi itu mendatangi rumah sakit yang berada di Jalan Siliwangi, Rawalumbu, Kota Bekasi itu untuk meminta klarifikasi kericuhan para orangtua saat mengadakan audiensi dengan direksi rumah sakit.

"Kami ingin tahu masalah yang sebenarnya terjadi, terkait kericuhan semalam. Dan meminta klarifikasinya secara langsung dari pihak rumah sakit," kata Rahmat.

Dokter Terlibat Vaksin Palsu, IDI Siapkan Bantuan Hukum

Rahmat mengatakan, dia datang bersama stafnya tanpa membawa unsur terkait Pemkot Bekasi, pada pukul 13.00 WIB. Saat dia datang, disambut oleh Direktur Utama RS St Elisabeth Kota Bekasi, Antonius Yudianto.

"Kami secara jujur sangat menyayangkan kericuhan dalam agenda audiensi para orangtua pasien diduga korban vaksin palsu, dengan Direktur Utama RS Elisabeth Kota Bekasi kemarin," kata Rahmat.

Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda Akhirnya Disuntik Ulang

Sementara itu, Rahmat mengakui, Pemkot Bekasi hingga kini masih menelusuri terkait vaksin palsu ke seluruh rumah sakit. Dan jika ternyata situasinya semakin memanas, Pemkot pun akan menyerahkan kasusnya ke ranah hukum.

Rahmat mengimbau kepada seluruh manajemen rumah sakit yang kini tengah berpolemik terkait vaksin palsu agar mengedepankan komunikasi yang baik kepada pasien.

"Kepada pasien yang merasa dirugikan, silakan menyelesaikannya melalui musyawarah untuk mufakat," tegasnya. (ase)

Salah satu contoh vaksin palsu milik Kementerian Kesehatan yang pernah ditemukan. Umumnya vaksin ini diganti label dan menggunakan botol bekas/Ilustrasi.

Vaksin Palsu Sudah Menyebar ke Lima Provinsi

Menko Puan minta penanganan korban vaksin palsu bisa disegerakan.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2016