Miris, Pemkot Depok Mengaku Tak Punya Bangunan Bersejarah

Situs bersejarah di Kota Depok
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Sebagai salah satu kota yang memiliki cukup banyak cerita bersejarah pada zaman kolonial Belanda, Depok memiliki sejumlah bangunan yang menjadi saksi bisu. Namun sayangnya, puluhan situs bersejarah itu kini kondisinya kian memprihatinkan. Beberapa di antaranya bahkan mulai usang dimakan zaman.

Terkait hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pun berdalih tidak bisa berbuat banyak lantaran sejumlah situs bersejarah itu banyak yang telah dimiliki secara pribadi.

"Iya gedung-gedung atau bangunan bersejarah banyak yang belum diserahkan ke kita. Bahkan beberapa ada yang sudah dimiliki oleh sertifikat pribadi yang asalnya adalah aset negara, tapi sekarang sudah sampai punya sertifikat pribadi. Itu berati konsekuensinya harus menyiapkan anggaran untuk hal tersebut," kata Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad saat ditemui di Balai Kota Depok, Rabu, 26 Oktober 2016.

Lebih lanjut Idris mengatakan, ada lebih dari 50 bangunan yang tercatat sebagai saksi bisu sejarah keberadaan Depok. Sebagaian besar di antaranya adalah peninggalan Cornelis Chastelein, yang merupakan saudagar kaya di zaman kolonial Belanda di era tahun 1714 dan beberapa di antaranya adalah peninggalan etnis Tionghoa.

"Terkait hal itu, ini kita sedang dalam proses pendataan banyak hal yang harus disiapkan salah satunya adalah menyiapkan anggaran. Karena itu tadi, sebagian besar sudah dimiliki secara pribadi dan telah bersertifikat," katanya

Puluhan situs bersejarah itu, tambah Idris, tersebar di sejumlah titik. Beberapa di antaranya berupa gedung tua. "Kebanyakan di Pancoran Mas, Margonda dan Limo. Ya rata-rata peninggalan Cornelis Chastelein tapi ada juga yang peninggalan etnis Tionghoa," ujar Idris.

Pantauan VIVA.co.id, selain gedung, situs bersejarah lainnya yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda adalah Jembatan Panus. Jembatan yang berada di antara dua kecamatan di Kota Depok itu tadinya adalah satu-satunya jalur transportasi darat di atas derasnya Kali Ciliwung. Namun sayang, kini kondisi jembatan tua itu kurang mendapat perhatian serius.

(mus)

Banjir Satu Meter Rendam Permukiman Warga Depok
Revitalisasi trotoar di Jalan Margonda.

Revitalisasi Trotoar di Jalan Margonda, Pemkot Depok Anggarkan Rp23,5 Miliar

Revitalisasi trotoar di Margonda dinilai merupakan langkah tepat untuk menjamin perlindungan dan hak pejalan kaki di Kota Depok, Jawa Barat.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2022