VIVA.co.id – Warga Kepulauan Seribu mendapat kesempatan mengadukan berbagai permasalahan ketika bertemu pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, Jumat, 9 Desember. Salah satu yang disampaikan yaitu terkait kabar pengurangan jumlah anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU).
Komarudin, warga Kelurahan Pulau Tidung, meminta agar petugas PPSU tidak dikurangi. Sebab, sampah yang di Pulau Seribu, khususnya Pulau Tidung, sangat banyak. Belum lagi, sampah itu berasal dari daratan Jakarta.
"Bukan dilihat masalah pulaunya, tapi masalah sampah dari daratan yang ke pulau. Belum lagi adanya wisata hampir setiap hari berdatangan ke Pulau Tidung, sampah ini banyak sekali. Saya mohon ditinjau kembali persoalan PPSU," kata Komarudin.
Tidak hanya sampah permukaan laut, namun sampah dasar laut juga menjadi keluhan warga. Hampir tidak ada petugas pembersihan sampah dasar laut. Padahal wisata diving menjadi salah satu andalan Pulau Seribu.
Menanggapi hal itu, Soni, sapaan Sumarsono mengatakan tidak benar bahwa Pemprov DKI akan mengurangi jumlah PPSU. Pihaknya justru akan menambah petugas, demi kebersihan Pulau Seribu sebagai destinasi wisata.
"Tidak ada pengurangan, karena niatnya justru akan ditambah. Karena Pulau Seribu akan dijadikan destinasi pariwisata internasional," ujar Soni.
Sementara itu, terkait sampah dasar laut, Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo, mengatakan akan terus mengundang komunitas penyelam untuk ikut berpartisipasi membersihkan sampah dasar laut.
Sedangkan untuk permasalahan sampah kiriman dari daratan Jakarta, Budi meminta agar jelang hilir sungai dipasangi penyaring sampah.
"Sampah memang ada ranah yang sangat sulit dijangkau, karena 13 sungai langsung mengalir ke laut. Mohon ada penyaring di 13 titik itu, sehingga sampah yang masuk ke laut bisa diminimalisir," kata dia. (ase)
