- VIVA.co.id/twitter
VIVA.co.id – Kata Fitsa Hats masih menjadi percakapan hangat netizen di jejaring sosial. Bahkan, pada Rabu, 4 Januari 2017, dua kata itu masih menjadi puncak percakapan di linimassa twitter lewat tanda pagar #FitsaHats.
Penelusuran VIVA.co.id, ribuan akun netizen yang menyematkan kata Fitsa Hats di unggahan statusnya, mayoritas menjadikan kata Fitsa Hats sebagai guyonan.
Sehingga cukup menggelitik ketika membaca sejumlah status netizen yang menaruh kata Fitsa Hats. Berikut sejumlah cuitan netizen di twitter yang menyematkan #FitsaHats atau pun menggunakan kata Fitsa Hats,
Laper nih! Ada yg tau warung #FitsaHats deket Bandar Lampung sebelah mana? Pengen makan semur jengkol ????
— Rendy Saputra H (@rendsaputra_) 4 Januari 2017
Kasian Abang" Go food cari restauran #fitsahats gak Nemu".padahal lg banyak pesanan.hhaha
— yohanes irvan (@irvan_johanes) 4 Januari 2017
bang @frdksm , Fitsahats yg saya pesen udah dikirim belum? lama amat! gua boikot juga lu hats #fitsahats
— Pernah Bahagia (@sfnagoes) 4 Januari 2017
Siap antarkan Fitsa Hats kegemaran anda...#FitsaHats super hero pun beraksi... pic.twitter.com/Kf0v93F3sj
— Arthalita Diah (@ArthalitaDiah) 3 Januari 2017
Karena bikin gubernur tandingan @basuki_btp udah mainstream... Skrg saatnya pizza tandingan ???? #fitsahats FIX YAA Pizza yg sebelah KAFIR????????
— Handi Psi (@handipsi) 3 Januari 2017
Kata Fitsa Hats sendiri, sebelumnya muncul dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam persidangan dugaan penistaan agama, Selasa, 3 Januari 2017.
Ahok menyebut, ada salah seorang saksi bernama Habib Novel yang pernah bekerja di sebuah gerai makanan cepat saji milik Amerika bernama Pizza Hut. Namun dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) justru ditulis dengan ejaan yang salah yakni, Fitsa Hats.
"Ada lagi satu saksi yang mungkin malu kerja di Pizza Hut, Pizza Hut punya orang Amrik (Amerika), lalu dia sengaja di berita acara tulisannya itu Fitsa Hats," kata Ahok usai menjalani sidang keempatnya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa 3 Januari 2017.
(mus)
