Anies Akan Izinkan Takbir Keliling dan Kurban di Sekolah
- VIVA/Irwandi
VIVA.co.id – Calon gubernur DKI Jakrta Anies Rasyid Baswedan menegaskan komitmennya untuk menghidupkan kembali kegiatan keagamaan di Jakarta. Jika terpilih nanti, Anies memperbolehkan kembali kegiataan keagamaan di area tugu Monumen Nasional.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Maulid Nabi dan milad ke-62 KH Saifuddin Amsir di Cipinang Melayu, Jaktim, Selasa 31 Januari 2017.
"Kita ini mau takbiran nggak boleh, kurban di sekolah nggak boleh, takbiran di jalan nggak boleh," kata Anies mengomentari kondisi kegiatan keagamaan di Jakarta.
Anies-Sandi berkomitmen menghidupkan kembali kegiatan keagamaan di DKI Jakarta. Nantinya semua batasan dan larangan itu akan dihapus oleh Anies. "Insya Allah jika kami menjabat itu semua (kegiatan keagamaan) akan kami bebaskan," ujar mantan Ketua Komite Etik KPK itu.
Dalam kesempatan itu, Anies juga meminta doa restu dari KH Syaifuddin Amsir agar dapat memimpin Jakarta dengan lebih baik lagi.
"Mohon didoakan agar kami amanah dan istiqamah, kita ingin Jakarta yang menjunjung tinggi adab, maju kotanya bahagia warganya dilandasi iman dan takwa," ucap Anies.
Ia juga mendoakan Kyai yang akrab disapa Abuya Amsir di Miladnya yang ke 62 tahun. "Semoga di miladnya yang ke 62 ini Buya diberikan kesehatan dan selalu menjadi penerang bagi umatnya, khususnya warga Jakarta," ujar Anies.
Sebelumnya, Abuya dalam sambutannya juga memberikan sambutan dan bercerita mengenai masa perjuangan Abuya saat menentang Undang-Undang (UU) Pernikahan pada masa lalu. Menurut Anies, perjuangan yang dilakukan Abuya pada masa lalu sama dengan perjuangan umat islam saat ini.
"Baik Buya maupun kita yang hadir pada aksi 212 lalu sama, yakni sama-sama menyuarakan ketidakadilan," kata Anies.
Selain menguatkan sambutan dari Abuya, Anies juga menyampaikan bahwa pada masa silam, kakeknya, AR Baswedan bersahabat baik dengan ayahanda dari Abuya. Bahkan keduanya merupakan teman main yang akrab.
Atas pertemuannya yang kembali terjalin, pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini mengaku bahwa seolah-olah pertemuan ini merupakan pertemuan lintas generasi.