Tambah Bus TransJakarta Bikin Kecelakaan Meningkat?

Armada Bus Transjakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id – PT Transportasi Jakarta menjelaskan penyebab meningkatnya angka kecelakaan yang terjadi sepanjang 2016.

Antisipasi Perluasan Ganjil-Genap, Transjakarta Tambah Armada

Menurut data yang disampaikan, angka kecelakaan yang jumlahnya 852 kasus itu, 259 di antaranya karena TransJakarta sebagai subjek. Subjek diartikan sebagai faktor penyebab yang dilakukan TransJakarta oleh awak bus.

"(Angka kecelakaan) naik 22,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 212. Angka ini rendah bila dibandingkan penambahan bus maupun rute," kata Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu 1 Februari 2017.

TransJakarta Mau Saingi Ojek Online, Begini Jurusnya

Tidak hanya itu, salah satu yang menyebabkan angka kecelakaan meningkat, karena adanya kelalaian manusia, di mana pengendara bersinggungan dengan bus. Hal itu, ia katakan, TransJakarta sebagai korban dengan jenis kecelakaan seperti kendaraan baik roda dua dan roda empat yang kerap masuk ke perlintasan jalur khusus TransJakarta.

"Kasus kecelakaan TransJakarta sebagai korban tercatat 249 pada 2016, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 142," ujarnya.

Kerennya Bus TransJakarta Baru, Pakai Bahan Ringan

Ia pun mengklaim telah melakukan pembenahan terkait kasus ini. Dengan adanya penempatan petugas patroli di jalur sterilisasi yang lebih ketat, serta bantuan dari Dinas Perhubungan. Tidak hanya, sisi eksternal saja, penguatan faktor internal seperti pembenahan awak bus pun akan menjadi fokus perusahaannya.

"Pelatihan bagi pengemudi, denda kepada operator, hingga sanksi kepada pramudi," ujarnya.

TransJakarta mencatat, sebanyak 41 rute baru telah ditambah, dari yang sebelumnya hanya melayani 39 rute di tahun 2015. Bila ditotal, untuk saat ini, rute TransjJakarta di jalanan Ibu Kota berjumlah 80.

"TransJakarta melayani 123,7 juta pelanggan pada Januari-Desember 2016, naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sekitar 102,8 juta pelanggan," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya