TransJakarta Mau Saingi Ojek Online, Begini Jurusnya

Angkutan kota KWK yang telah terintegrasi dengan TransJakarta.
Sumber :
  • Dok TransJakarta

VIVA – Selama ini banyak bus TransJakarta yang berjalan di jalur khusus belum bisa diakses secara mudah. Tidak heran bila banyak pula warga kini mengandalkan transportasi online, baik roda empat maupun dua.

Grab 'Bakar Duit' Rp7 Triliun di Vietnam, Takut Disalip Gojek

Untuk mengatasi hal tersebut, PT TransJakarta memesan 300 bus kelas terendah yang siap berjalan di luar jalur khusus. Ratusan bus itu menggunakan mesin Mercedes-Benz dan dirakit di Jawa Tengah. Rencananya, bus akan dioperasikan tahun ini untuk mengisi kekosongan di 152 trayek.

TransJakarta berambisi, jika semua busnya telah beroperasi, maka mereka dapat menyaingi transportasi online.

"Sehingga, penumpang punya pilihan ke transportasi publik. Dengan jumlah bus yang ada saat ini, bisa kurangi penumpang naik mobil pribadi dan online," ujar Direktur Teknis dan Fasilitas PT Transjakarta, Wijanarko, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu 14 Februari 2018.

Pesaing Gojek dan Grab Janji Tidak Menaikkan Tarif saat 'Rush Hour'

Saat ini, ada 10 bus kelas terendah yang sudah melayani jalur non khusus di Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Tebet, Jakarta Selatan.

Dengan adanya tambahan armada, kata Wijanarko, penumpang bisa naik transportasi umum yang nyaman.

Investor Penantang Gojek dan Grab Gelontorkan Dana Rp139 Miliar

"Misalnya rumah di Cililitan. Keluar rumah naik angkot KWK. Sampai PGC pindah pakai TransJakarta. habis itu turun dan nyambung pakai bus low entry," kata Wijanarko.

Menurut dia, perusahaan angkot yang sudah bergabung dengan TransJakarta sudah ada dua, KWK dan Mikrolet. Pembayaran ongkosnya bisa tapping pakai kartu OK Otrip dan e-Money. (ren)

Layanan Uber.

Nyerah karena COVID-19, Aplikasi Transportasi Online Pilih PHK Massal

Aplikasi transportasi online itu PHK 3.700 karyawan.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2020