Jalan Panjang Meringkus Pembuat Jutaan Butir 'Pil Setan' PCC

Empat otak pembuat pil PCC di Mabes Polri.
Sumber :
  • Bobby Agung -VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepolisian telah meringkus pelaku pembuat dan pengedar jutaan butir 'pil setan', Paracetamol, Caffeine dan Carisoprodol (PCC). 

Pak Haji Diketahui Hanya Jual Air Isi Ulang, Ternyata Produsen Pil PCC

Ada empat pelaku yang ditangkap polisi, masing-masing berinisial SAS, WY serta pasangan suami istri LKW dan BP.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Birgjen Pol Rikwanto, untuk mengungkap kasus PCC dan menangkap pembuat dan pengedar, bukan pekerjaan mudah.

Polisi Ungkap Modus Operasi Pabrik Pil Gila PCC Satu Ton

Rikwanto mengatakan, ada jalan panjang yang harus ditempuh petugas untuk mengungkap kasus ini.

Jalan panjang itu berawal dari penangkapan seorang pengedar di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur.

Polisi Gerebek Rumah Pria Bergelar Haji, Ternyata Pembuat Pil Gila PCC

"Setelah Rawamangun kemudian dikembangkan ke Bekasi, ada lagi penemuan di Cimahi berupa bahan 4 ton, lalu di Surabaya ada sejuta lebih pil yang siap didistribusi ke seluruh Indonesia," ujarnya di Direktorat Tindak Narkoba Bareskrim Polri kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 22 September 2017.

Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas lalu mendapatkan bahwa obat tersebut dibuat di Purwokerto. Tempatnya dikamuflase sebagai penyediaan air isi ulang, sehingga banyak yang terkecoh.

"Sebanyak lima orang telah kita amankan, kini sedang diproses. Bisa jadi masih ada pelaku di luar sana," kata Rikwanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, peredaran dan pembuatan pil PCC ternyata diotaki pasangan suami istri LKW dan BP.

LKW diketahui merupakan mantan kepala cabang sebuah pabrik farmasi yang ada di Bandung, Jawa Barat.

Baca: Wanita Pembuat Jutaan Pil PCC Eks Kepala Pabrik Farmasi

Polisi memperlihatkan barang bukti jutaan butir pil PCC yang digerebek polisi di Cipondoh, Tangerang, Banten, pada Senin, 6 Agustus 2018.

Pak Haji Cs Mampu Produksi 30 Ribu Pil PCC per Hari

Keuntungan mereka ditaksir mencapai miliaran rupiah per bulan.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2018