Kisah Aiptu Munir Duel Vs Penyerang Berpedang St Lidwina

Gereja St. Lidwina, Bedog, Sleman yang menjadi lokasi serangan.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Nama anggota Polsek Gamping, Sleman, Yogyakarta, Aiptu Al Munir, kini menjadi perbincangan di masyarakat paska aksi melumpuhkan pelaku penyerangan gereja St Lidwina dengan menembak kaki kedua pelaku usai tembakan peringatan tak digubris.

Pria Bawa Parang Serang 2 Gereja di Spanyol, 1 Tewas Bersimbah Darah

Atas tindakan Al Munir tersebut yang menembak secara tepat di bagian tidak mematikan tersebut pelaku dapat ditangkap dan mempermudah penyidik Polri untuk mengungkap motif pelaku melakukan penyerangan terhadap jemaat dan pastur yang sedang menggelar misa. Al Munir sendiri mengalami luka sabetan pedang di tangan kiri dan jari kelingking di kaki kiri

Polisi yang satu tahun lagi ini pun bercerita awal mulai dirinya tiba di Gereja St Lidwina dan akhirnya melumpuhkan pelaku.

Tersangka Penyerangan Gereja di Nice Prancis Bertambah Jadi Enam Orang

“Kedatangan saya bersama Iptu Pras dan Brigadir Erwin karena mendapatkan laporan adanya orang mengamuk di kegiatan misa Gereja Santa Lidwina,” jelas Al Munir di Mapolda DIY, Senin, 12 Februari 2018.

Perusakan Gereja di Ogan Ilir Tak Berhubungan dengan Agama

Sesampai di tempat kejadian atau gereja, Munir menceritakan, dia melihat pelaku di ruang utama gereja terlihat marah dan beringas. Pelaku berupaya menebaskan pedang ke berbagai arah sehingga membahayakan pengunjung.

Karena situasi berbahaya, Munir kemudian berteriak kepada pelaku bahwa dia polisi dan bersamaan melepaskan tembakan peringatan. Namun, malah dibalas sabetan pedang yang mengenai lengan kiri dan terjatuh. Munir mendapatkan empat jahitan di lengan kiri.

"Saat jatuh itulah saya kemudian melepaskan tembakan ke kaki kanan pelaku. Meski mendapatkan tembakan, pelaku sempat berupaya kembali menebas. Namun saya tendang kaki kirinya dan dia terjatuh," ujarnya.

Melihat posisi pelaku yang jatuh kemudian Munir menembak kaki kiri korban sebagai upaya melumpuhkan pelaku dan bersama dengan jemaat yang lain membekuk pelaku untuk kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Baca: Penyerang St Lidwina Pernah Mau Perang ke Suriah, Tapi Gagal

Munir mengatakan, saat itu hanya dirinya yang membawa pistol revolver, sedangkan kedua temannya berada di belakang dirinya sebagai pelindung.

"Insting saya sebagai petugas yang lama bertugas di jajaran Reskrim untuk menjatuhkan pelaku sangat kuat. Sehingga saya tidak memiliki ketakutan sama sekali," ujarnya.

Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Yulianto menyatakan atas tindakan yang dilakukan Aiptu Al Munir jajaran kepolisian memberikan apresiasi setinggi-tingginya.

"Terlebih lagi dalam kondisi membahayakan, Aiptu Al Munir masih berpikir melumpuhkan pelaku tanpa harus menembak mati pelaku. Jika mati, maka pemeriksaan untuk mengorek informasi lebih lanjut dari pelaku,"katanya.

Sebagai bentuk penghargaan, Rabu 14 Februari 2018 Polda DIY akan memberikan penghargaan khusus kepada Aiptu Al Munir. "Mengenai apa bentuk penghargaan yang diberikan saat ini sedang dirapatkan," ucapnya.

Baca: Penyerang St Lidwina Tinggal 4 Hari di Musala Dekat Gereja

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya