Wasekjen MUI: Orang Waras Tahu, Teror ke Ulama Skenario

Tengku Zulkarnain.
Sumber :
  • VIVA/Facebook

VIVA – Rentetan aksi teror ke pemuka agama yang terjadi belakangan ini diduga merupakan skenario sistemik. Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan skenario sistemik ini juga mengutip dari pernyataan Din Syamsudin. Dia juga mengibaratkan rangkaian aksi teror ini sudah seperti musim jamur.

"Beliau mengemukakan yang sudah ditulis di beberapa medsos, sudah ramai juga. Kejadian ini adalah skenario sistemik. Jadi ada skenario, tidak mungkin by accident, ini by design. Tidak mungkin tiba-tiba orang gila kayak musim jamur gitu. Musim orang gila muncul, bak, bak, bak, muncul orang gila," kata Zulkarnain dalam acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Selasa 13 Februari 2018.

Ia mengatakan, sebagian korban dalam aksi teror ini terjadi di tahun politik menjelang perhelatan Pilkada serentak 2018. Sasaran juga merupakan tokoh agama, bukan tokoh-tokoh lain. "Ini gila benar atau digila-gilain," ujarnya.

Kemudian, ia juga menduga ada skenario di balik banyaknya kejadian penyerangan terhadap ulama. Beberapa ulama dianiaya hingga tewas. "Jadi, skenario ada. Jangan dusta. Semua orang waras tahu teror ini skenario," ujarnya.

Dia menambahkan, adanya dugaan skenario sistemik karena kejadiannya di banyak tempat dengan wilayah yang berbeda.

"Dari mulai Jawa Barat kemudian sampai ke Aceh. Imam Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, mau ditikam oleh jemaah di belakangnya. Kemudian tadi di Tuban, masjid dihancurin kaca-kacanya. Belum apa-apa, belum diperiksa di rumah sakit jiwa sudah dibilang gila. Cepat sekali itu gila," ujarnya.

Alasan lain, kata dia, dikatakan sistemik karena yang diserang bukan saja pemuka agama dari agama Islam. Namun, menyasar pemuka agama lain juga menjadi korban.

"Belakangan ini biksu diusir, ada pendeta dibacok, gereja dikejar dan sebagainya. Tepat yang dibilang profesor Din Syamsudin ini sistemik dan terskenario sistemik," ujarnya. (one)

Bocah Muslim Selamatkan 100 Orang Saat Aksi Terorisme di Moskow, Dapat Penghargaan dari Putin
Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024