Bupati Lampung Tengah Dipastikan Tak Kena Penangkapan KPK

Sebuah bus pariwisata dengan sepuluhan orang di dalamnya keluar dari kompleks Markas Polda Lampung di Bandar Lampung pada Kamis dini hari, 15 Februari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Ardiansyah

VIVA – Bupati Lampung Tengah, Mustafa, dipastikan tak terjaring dalam operasi tangkap tangan pada Rabu malam, 14 Februari 2018. Komisi Pemberantasan Korupsi, memang menangkap sejumlah orang tapi tidak ada nama sang bupati di sana.

KPK Minim OTT, Alex Marwata: Banyak Pejabat Negara Sudah Tahu HP Disadap

Seorang sumber yang menolak disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa Mustafa memang tidak ditangkap. "Bapak ada di rumah, saya sudah ketemu," katanya pada Kamis.

KPK menangkap 14 orang dalam operasi tangkap tangan di Kabupaten Lampung Tengah pada Rabu malam.

Nurul Ghufron: KPK Bukan Ingin Meninggalkan OTT, tapi Pencegahan Lebih Beradab

KPK masih merahasiakan identitas keempat belas orang itu masih tetapi disebutkan, di antaranya beberapa pejabat pemerintahan, anggota DPRD setempat, dan pegawai swasta. Sebagian ditangkap di Lampung Tengah, dan yang lain di Jakarta.

"Belum ada kepala daerah yang kita amankan, sampai detik ini, jadi masih (beberapa anggota) DPRD," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di Jakarta pada Rabu malam.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Penuhi Panggilan KPK

Sebagian yang ditangkap di Lampung Tengah, masih ditahan dan diperiksa di Markas Kepolisian Daerah Lampung hingga Kamis. Aparat menyita sejumlah uang senilai total satu miliar rupiah dari orang-orang yang ditangkap.

KPK belum memerinci sangkaan perkara tindak pidana yang dilakukan ke 14 orang itu. Hanya dinyatakan bahwa kasusnya berhubungan dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah pada persetujuan DPRD setempat.

"Indikasinya dengan adanya kebutuhan persetujuan terhadap DRPD, jadi pihak Pemkab butuh persetujuan pada DPRD. Kemudian, dilakukan sejumlah upaya untuk pemberian hadiah atau janji," kata Febri. 

Berdasarkan pantauan di Markas Polda Lampung di Bandar Lampung pada Rabu tengah malam, tampak sejumlah petugas dengan tanda pengenal khusus mondar-mandir di ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Umum. Tetapi, tak satu pun di antara mereka yang bersedia memberikan komentar.

Pada tengah malam itu, memang tampak sebuah bus pariwisata memasuki kompleks Markas Polda Lampung. Polisi bungkam atas peristiwa itu dan langsung menutup pintu gerbang, serta melarang wartawan masuk.

Sekira dua jam kemudian, Kamis dini hari, bus pariwisata itu keluar dari Markas Polda. Tampak sepuluhan orang mengenakan masker hidung di dalamnya. Bus dikawal mobil patroli polisi dan sejumlah mobil pribadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya