Hari Darmawan, Bos Matahari di Mata Karyawan

Store Manager Duta Plaza Bali, Kadek Suardana
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Jasad Hari Darmawan, pendiri Matahari Departemen Store telah berada di Bali. Jasadnya disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi Blok VIP di Jalan Cargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar. Kepergian mendadak pria 77 tahun itu tentu mengagetkan semua pihak, tak terkecuali karyawan perusahaan yang didirikan Hari Darmawan.

Polisi Setop Penyelidikan Kematian Hari Darmawan

Kadek Suardana salah satunya. Kadek yang merupakan Store Manager Duta Plaza Bali mengaku kaget begitu mengetahui sang 'Big Boss' telah tiada.

Di mata Kadek, Hari Darmawan merupakan pribadi yang pekerja keras. Meski hanya beberapa kali saja berjumpa langsung dengan Hari Darmawan, namun Kadek merasakan keuletan dan kesahajaan atasannya tersebut.

Abu Jasad Pendiri Matahari Batal Dilarung ke Laut

"Beliau ini orangnya mengayomi. Kami terus dimotivasi oleh beliau bahwa kami ini adalah bagian dari keluarga besar perusahaan, bukan hanya sebagai pekerja belaka," kenang Kadek saat ditemui di rumah duka, Minggu 11 Maret 2018.

Itu sebabnya Kadek dan rekan-rekannya di perusahaan terus termotivasi untuk semakin meningkatkan kinerja. Rasa kekeluargaan yang ditanamkan mendiang Hari Darmawan terus ditularkan kepada seluruh perusahaan. Sehingga, semua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memajukan perusahaan.

Jenazah Pendiri Matahari Dikremasi Hari Ini

Selain pribadi yang penuh semangat, Kadek menilai Hari Darmawan juga sosok yang hangat, bersahaja, sederhana dan inspiratif.

Sebagai generasi ketiga di perusahaannya, Kadek tak banyak kesempatan bertemu dengan Hari Darmawan. Ia masih ingat pernah bertemu dua kali dengan almarhum. Saat itu, Hari Darmawan datang melihat langsung perkembangan usahanya.

Hari Darmawan membagikan kisah dan pengalaman hidupnya kepada seluruh karyawan. Yang paling berkesan, meski menyandang predikat pengusaha sukses, namun Hari Darmawan tak canggung untuk datang ke toko kecil dan memotivasi karyawannya.

"Kalau bertemu dengan beliau, pasti beliau yang menyapa duluan. Saya pernah bertemu di Bandara Ngurah Rai. Tidak ada pengawal dan protokoler, dan beliau yang melihat saya justru menyapa duluan," tuturnya.

Diketahui, Bos Mahatari Hari Darmawan meninggal dunia karena terbawa arus sungai Ciliwung yang tidak jauh dari vila pribadi yang terletak di Desa Jogjogan Kecamatan Cisarua, Bogor Jawa Barat.  Hari terjatuh ke sungai yang berada di sebelah vilanya, setelah pria 77 tahun itu kehilangan keseimbangan saat melihat-lihat sungai di malam hari.

Jenazah Bos Matahari Hari Darmawan disemayamkan di Rumah Duka, di Denpasar, Bali

Foto: Jenazah Bos Matahari Hari Darmawan disemayamkan di Rumah Duka, di Denpasar, Bali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya