Tertarik Maju Pilpres, Abraham Samad Mulai Siapkan Mental

Mantan Ketua KPK, Abraham Samad.
Sumber :
  • Viva.co.id/Danar Dono

VIVA – Menjelang pelaksanaan Pilpres 2019 yang akan datang, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad mulai melakukan gerilya turun ke daerah, untuk mengincar posisi pimpinan nasional.

Abraham Samad dan Saut Situmorang Pertanyakan Kasus Firli Bahuri, Kirim Surat ke Kapolri

Sejumlah daerah telah dikunjungi pria asal Sulawesi Selatan ini, salah satu adalah Yogyakarta dan menyampaikan keinginannya untuk memperbaiki kondisi bangsa ini.

Teka-teki Abraham Samad untuk mengejar posisi cawapres maupun capres itu sangat terlihat, ketika berbicara dengan jurnalis di Yogyakarta, Minggu malam, 15 April 2018. Abraham mengakui, tidak ingin mendapatkan posisi yang bisa men-downgrade lembaga KPK.

Namanya Masuk jadi Dewan Pakar Timnas Amin, Abraham Samad: Saya Gak Pernah Dihubungi

Ia menegaskan bahwa KPK posisinya di atas menteri. Hal ini, merunut dengan adanya tiga menteri yang ditetapkan tersangka oleh KPK, saat dirinya memimpin lembaga antirasuah itu.

"Zaman saya pimpin KPK, ada tiga menteri yang kita proses hukum. Artinya, posisi KPK itu di atas menteri," ucapnya.

Abraham Samad: Firli Penjahat Paling Sadis, Harus Segera Ditangkap

Dia mengaku selesai jadi pimpinan KPK, tak sedikit partai politik yang merayu dirinya untuk menjadi kepala daerah. Namun, tawaran itu ditolaknya dengan alasan ingin tetap membawa marwah KPK dan tidak ingin men-downgrade KPK.

"Kalau saya maju di Pilkada, pasti banyak orang KPK yang marah, karena jabatan mantan ketua KPK melekat pada saya. Saya tidak ingin men-downgrade KPK," ujarnya.

Hal lain ketika sosok Abraham Samad adalah orang politik dan bukan pimpinan KPK, tentunya rayuan dari parpol itu bisa dipertimbangkan. Namun, Abraham mengaku maju dalam Pilkada butuh kapital yang tidak sedikit.

"Saya tidak ingin seperti mantan pimpinan KPK lainnya. Saya tetap akan menjaga marwah KPK," ucapnya.

Abraham Samad menyatakan saat ini sedang menyiapkan mental dan mempersiapkan hal yang lainnya, jika masyarakat Indonesia memberi amanah kepada dirinya.

"Saya tahu, sumber daya alam Indonesia sangat kaya dan jika dikelola dengan benar, tidak ada orang Indonesia yang tidak punya duit, mati kelaparan, dan tidak ada lagi orang melapor kemalingan ayam, sapinya ikut hilang," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya