-
VIVA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus mencermati ancaman di wilayah sistem informasi saat pelaksanaan Pilkada serentak 2018.
Berkaca pada serangan siber dalam pelaksanaan Pemilu 2004 dan 2009, membuat BSSN beserta KPU dan Bawaslu lebih intensif memproteksi sistem data apabila adanya gangguan dari luar.
"Terkait dengan hal tersebut, BSSN sudah mulai mengidentifikasi dan melakukan deteksi ancaman serta menyiapkan rekomendasi awal pengamanan IT pelaksanaan Pilkada serentak 2018," ujar Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan saat memberikan keterangan pers di kantornya Jalan Harsono RM 70, Jakarta Selatan, Selasa 17 April 2018.