Reaksi Sri Sultan HB X soal Tulisan 'Bunuh Sultan'

Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Keraton Yogyakarta, saat akan ditetapkan lagi sebagai sekaligus Gubernur DI Yogyakarta pada Rabu, 2 Agustus 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA – Aksi peringatan May Day atau Hari Buruh 1 Mei 2018 di Yogyakarta berujung kisruh. Pos polisi dan rambu-rambu lalu lintas dirusak. Bahkan, ada tulisan di sejumlah dinding berkalimat mengerikan, ‘Bunuh Sultan !!!’.

Polisi Tangkap Kira-kira 20 Orang Terkait Ricuh Demo Pilpres

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menanggapi enteng tulisan bernama ancaman pembunuhan itu. "Ya itu kan tidak mudah. Ndak papa," kata Sultan, Rabu, 2 Mei 2018.

Raja Keraton Yogyakarta itu juga tidak akan melaporkan pelaku aksi vandalisme dan menjurus ke ancaman.

Pelaku Ancaman 'Bunuh Sultan' Ditangkap di Bogor

"Ndak akan melapor. Kenapa ndak melapor? Apa-apa kok kudu melapor," ujar Sultan sambil tersenyum.

Coretan usai aksi may day 2018 di Yogyakarta.

Seluruh Tersangka Demo May Day Bukan Asli Yogya

Coretan ‘Bunuh Sultan’ usai aksi May Day di Yogyakarta, 1 Mei 2018.

Sultan justru berharap masyarakat Yogyakarta tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan oknum-oknum saat aksi anarki tersebut berlangsung.

Baca: Ada Tulisan 'Bunuh Sultan' Usai Ricuh Aksi May Day di Yogya

"Ya saya minta masyarakat jangan terpancing. Masyarakat tetap tenang saja, terutama masyarakat Kulonprogo," ujar Sultan.

Sebelumnya, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan aksi yang berlangsung anarki itu berbeda dengan aksi buruh lainnya. Apalagi peserta aksi yang merupakan mahasiswa itu tuntutannya tidak ada kaitannya dengan aspirasi buruh.

"Aksi mereka justru berbeda dengan tuntutan para buruh karena juga menyampaikan masalah bandara di Kulonprogo yang tidak ada hubungannya dengan buruh," ujar Dofiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya