- ANTARA FOTO
VIVA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah menginventarisir sejumlah masalah terkait pengamanan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Salah satu yang diwaspadai ialah soal kemacetan dan kejahatan konvensional seperti copet dan premanisme.
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, kejahatan konvensional sejatinya lebih mudah ditangani dibanding kemacetan. Adapun kemacetan yang menjadi perhatian mantan Kapolda Metro Jaya itu yakni berada Jakarta.
"Di Jakarta karena ada hari kerja imbasnya macet. Padahal maksimal diharapkan bisa 45 menit sampai ke venue," ujar Tito saat menghadiri diskusi di kawasan Jakarta Pusat, 2 Mei 2018.
Selain beberapa masalah itu, Tito menyatakan, kewaspadaan munculnya aksi terorisme juga sudah dipetakan jajaran Kepolisian.
Namun, Ia menyatakan, tindakan yang sifatnya pencegahan kepada aksi cenderung tertutup belakangan ini. Cara itu dilakukan agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat. "Karena semakin banyak diekspose menunjukkan banyak teroris," ujarnya.
Tito menyatakan, beberapa kontingen atlet atau official dari negara tertentu mendapatkan pengawalan khusus.
Ia menyebut sebagai contoh isu pengusiran etnis Rohingnya dari Myanmar jangan sampai berdampak bagi atlet yang akan berlaga mewakili negaranya. "Kita juga mewaspadai kontingen-kontinegen tertentu yang mungkin dia memiliki potensial untuk menjadi serangan misalnya." (mus)