- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Kepolisian Resor Agam, Sumatra Barat, menulusuri atau mencari tahu keberadaan rumah Beni Samsutrisno, salah satu napi teroris yang tewas dalam kerusuhan di rumah tahanan Markas Komando Brimob di Depok, Jawa Barat, pada Selasa malam, 8 Mei 2018. Lima polisi tewas juga dalam peristiwa itu.
Berdasarkan informasi yang dimiliki polisi, Beni Samsutrisno lahir pada 18 Juni 1986, dengan alamat tinggal di Pintu Rimbo, Jorong Kudung, Kecamatan Ampek Nagara, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Beni tewas dengan luka tembak pada bagian dada kiri.
Kepala Polres Agam, AKBP Ferry Suwandi mengaku sudah mendapatkan informasi tentang salah satu napi teroris yang tewas akibat terlibat kerusuhan itu adalah warga Agam.
"Saat ini, anggota di lapangan masih mencari tahu keberadaan alamat itu. Sepanjang yang kita ketahui, yang ada itu Kecamatan Ampek Nagari. Nah, Ampek Nagara ini yang masih kita telusuri apakah ada atau tidak," kata Ferry pada Rabu malam, 9 Mei.
Jika alamat yang diterima maupun pihak keluarga ditemukan, polisi akan memberitahukan informasi kejadian itu dan mendiskusikan dengan pihak keluarga. Aparat akan menanyakan jenazah napi itu dibawa ke kampung halaman atau ada rencana lain.
Beni, kata Ferry, juga napi teroris yang sebelumnya tinggal dan tertangkap di Pekanbaru, Riau. “Kemungkinan keluarganya tidak di sini, melainkan di Pekanbaru. Namun, akan kita telusuri lebih lanjut," ujarnya.
Ferry menegaskan, situasi keamanan di Agam masih kondusif. Andai ada warga Agam yang terpapar radikalisme atau bergabung dengan jaringan teroris, itu dipastikan didapat bukan dari Agam maupun daerah lain di Sumatra Barat, melainkan mereka yang sudah merantau ke daerah lain.
Kerusuhan Lapas Manado Dipicu Ketakutan Terhadap Corona
Kerusuhan sempat terjadi di Lapas Manado.
