Sadis, Pria Mengalami Gangguan Kejiwaan Dibakar Hidup-hidup

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton

VIVA – Sadis, pria mengalami gangguan kejiwaan bernama Tobat Sembiring (45) warga Desa Tanjung Mbelang, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo tewas dibakar hidup-hidup oleh warga sekitar, Rabu malam, 9 Mei 2018. Hal ini terjadi karena warga emosi melihat aksi Tobat yang meresahkan.

Divonis Mati, Cerita Perjalanan Aulia Kesuma Tega Habisi Suami

"Iya benar, korban memang mengidap penyakit gangguan jiwa," ujar Kasat Reskrim Polres Karo, Ras Maju Tarigan kepada wartawan, Kamis 10 Mei 2018.

Tobat sering membuat warga ketakutan dengan kelakuannya. Ia sering mengejar-ngejar warga sekitar dengan menggunakan klewang. Tobat juga pernah membunuh istrinya. Namun, dia dibebaskan majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Karo, karena mengalami gangguan kejiwaan, beberapa waktu lalu.

Polisi Menduga Pembunuh Hakim PN Medan Masih Orang Dekat

"Korban ini juga yang membunuh istrinya dengan cara dibakar dan memutilasi pada tahun 2013 lalu di desa yang sama. Kasusnya itu sempat diproses sampai ke Pengadilan dan Hakim memutuskan bahwa korban benar-benar mengidap sakit jiwa alias gila. Oleh keluarga saat itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa," ujar Ras.

Pada malam itu, ratusan warga yang tersulut emosi menyeret korban di jalan menuju Perladangan Kenjulu di Kabupaten Karo. Saat itu, warga menganiaya serta membakar korban hidup-hidup. Atas kejadian itu, pihak kepolisian turun mengamankan lokasi.

Andi Lala Peragakan 48 Adegan Pembantaian Keluarga di Medan

Kemudian, pihak keluarga korban membuat perjanjian tidak melakukan penuntutan atas kejadian tersebut, dengan disaksikan pihak kepala desa setempat dan kepolisian.

"Keluarga korban telah ikhlas dan membuat pernyataan tertulis tak akan menuntut. Tadi malam korban langsung dibawa keluarganya untuk dikebumikan. Mungkin hari ini penguburannya. Namun begitu, kita tetap masih melakukan penyelidikan. Kita belum tahu, korban dibakar pakai apa. Masih penyelidikan," ujar Ras.

Sementara itu, salah seorang warga setempat bermarga Peranginangin (50) yang mengaku pernah bertetangga dengan korban membenarkan kalau korban sudah lama mengidap penyakit gangguan jiwa.

"Bayangkan saja, istrinya juga dibunuh dengan cara dibakar pakai ban dan dimutilasinya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya