- ANTARA/M N Kanwa
VIVA – Polisi terus melakukan penangkapan terhadap anggota terduga teroris pasca kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Terkait dengan aksi kerusuhan di Mako Brimob, polisi sempat mengamankan empat terduga teroris di Tambun, Bekasi. Satu dari empat pelaku terpaksa ditembak mati.
Tak lama kemudian, polisi mengamankan empat orang terduga teroris di Cianjur. Keempatnya terpaksa dilakukan tindakan tegas penembakan karena melakukan perlawanan.
Selain itu, polisi juga sempat mengamankan dua orang wanita yang mencurigakan dan didapati barang bukti sebuah gunting.
Usai penangkapan di ketiga lokasi tersebut, anggota Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Sumatra Selatan.
"Dua terduga teroris ditangkap di Sumsel berinisial H alias Abdul Rahman dan Hengki alias Abu Anshor," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Mei 2018.
Kedua terduga teroris ini, kata Setyo, merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sumatra Selatan. Setyo menambahkan, keduanya ditangkap terkait kerusuhan di Mako Brimob.
"Keduanya ini ditangkap terkait dengan kejadian di Mako Brimob. Keduanya ingin melakukan penyerangan," kata Setyo.
Setyo menambahkan, sebenarnya ada delapan orang yang menjadi target penangkapan. Namun, keenam orang lainnya melarikan diri saat hendak dilakukan penangkapan.
"Sebetulnya ada delapan orang. Enam orang melarikan diri. Semuanya JAD Sumsel," katanya.
Jenderal bintang dua ini menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penangkapan beberapa anggota terduga teroris lainnya. (mus)
