Pesan Iptu Auzar Sebelum Tewas Ditabrak Teroris

Iptu Auzar semasa hidup.
Sumber :
  • Repro Instagram

VIVA – Penyerangan empat terduga teroris ke Markas Polda Riau mengakibatkan satu polisi tewas. Dia adalah Inspektur Satu Anumerta Auzar. Sebelum kejadian itu, Auzar menitipkan pesan kepada sang istri yakni Erlina.

On This Day: Teror Bom Surabaya Bikin Persebaya Geram

"Bapak pesan pintu rumah selalu ditutup, karena sekarang lagi bahaya," ujar Erlina dalam program Apakabar Indonesia pagi tvOne, Jumat, 18 Mei 2018.

Erlina tak menyangka suaminya menjadi korban aksi brutal terduga teroris tersebut. Usai kejadian, Auzar langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Riau.

VIDEO: Korban Cacat akibat Bom Surabaya Tak Rela Eks ISIS Dipulangkan

Erlina mengaku dihubungi kerabat Auzar dan segera mendatangi rumah sakit. Ketika tiba di rumah sakit, dia bersama dengan anak-anaknya dilarang masuk oleh dokter.

"Suami saya ada di ICU, enggak boleh masuk. Dokter bilang sedang dalam perawatan dan luka-lukanya sudah dibersihkan. Dokter juga bilang insya Allah suami saya tidak apa-apa," kata dia.

Polri Pamer Labfor Surabaya, Kasus Vanessa hingga Bom Diungkap di Situ

Setelah itu, anak pertama Auzar turut mendampingi ayahnya. Hingga akhirnya dokter menyatakan jika nyawa Auzar tak bisa ditolong. "Anak saya menghubungi dan memberitahu agar saya sabar, ikhlas jika bapak sudah tidak ada," ucap dia.

Erlina ikhlas. Sebab suaminya meninggal saat sedang bertugas. "Bapak dikenal sebagai polisi yang disiplin. Dia juga agamanya kuat. Semua orang di Polda pasti kenal," ucap dia.

Diketahui,  Inspektur Satu (Iptu) Anumerta Auzar, meninggal dalam penyerangan di Mapolda Riau oleh kelompok teroris pada Rabu pagi, 16 Mei 2018. Korban tewas dabrak mobil pelaku yang berusaha melarikan diri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya