- REUTERS / Beawiharta
VIVA – Santunan tahap pertama senilai total Rp345 juta diberikan kepada korban bom yang sudah teridentifikasi. Rinciannya, kepada 13 korban meninggal dan 30 korban luka. Korban meninggal diberi santunan masing-masing Rp15 juta, sementara korban luka menerima masing-masing Rp5 juta.
"Santunan tahap pertama diberikan kepada korban yang telah teridentifikasi dan sudah pulang ke rumahnya atau saudaranya," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, Jumat 18 Mei 2018.
Selain bantuan, Kemensos juga menurunkan tim Layanan Dukungan Psikososial atau LDP untuk memberikan trauma healing kepada korban bom terutama anak-anak. Di Rusunawa Taman, Sidoarjo misalnya, LDP memberikan pendampingan kepada 100 anak yang tinggal di rusunawa itu pascaledakan bom di kamar terduga teroris pada Minggu malam, 13 Mei 2018.
Layanan yang LDP berikan dalam bentuk ruang baca, pendidikan keagamaan, dan trauma healing. Aktivitas yang dilakukan meliputi mewarnai, menggambar, fun game, dan olahraga untuk anak-anak. "Jadi selain santunan juga ada layanan dukungan psikososial dari Kemensos," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos, Nurul Farijati, di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Di RS Bhayangkara, tim dari Kemensos sedianya hendak menjenguk anggota Polri yang juga menjadi korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela dan Markas Polrestabes Surabaya dan anak dari terduga yang menderita luka-luka dan dirawat di RS Bhayangkara.
Namun pihak rumah sakit belum mengizinkan tim Kemensos menemui karena kondisi korban yang belum siap dikunjungi. "Kami perlu menemui korban untuk mendata dan memastikan sebelum menyalurkan santunan dari Kemensos," kata Nurul.
Diketahui, bom bunuh diri meneror Kota Surabaya di empat lokasi berbeda pada Minggu dan Senin lalu, 13 hingga 14 Mei 2018. Terjadi pula ledakan bom di kamar terduga teroris di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo. Ada 13 terduga teroris pengebom bunuh diri tewas di lokasi kejadian dan belasan warga meninggal dunia dari pihak warga dan puluhan luka.
Hakim India Hukum Mati 38 Terdakwa Ledakan Bom 2008
38 orang terdakwa tersebut terbukti melakukan serangkaian ledakan di kota Ahmedabad India yang menewaskan 50 orang dan melukai 200 orang lainnya.
