Mantan Teroris Sofyan Sauri Bantah Jadi Intel

Sofyan Tsauri, mantan polisi.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Mantan terpidana kasus terorisme, Sofyan Sauri,  akhirnya angkat bicara terkait tuduhan yang menyudutkan dirinya soal isu perekrutan dan pelatihan militer untuk teroris.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

"Saya diisukan melatih militer, saya menolak keras, ini adalah suuzon dan prasangka buruk terhadap sesama umat muslim,"  katanya saat memberikan keterangan pada wartawan di rumah orang tuanya,  di Jalan Kesenian, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu 19 Mei 2018

Sofyan juga meluruskan, bahwa dirinya tidak pernah bertugas di Brimob. Ia adalah mantan polisi biasa yang sempat bertugas di unit Sabhara Polres Depok dan terakhir bertugas di Bagian Binmas pada tahun 2008, sebelum tersandung kasus terorisme.  

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

"Saya ini hanya mantan anggota kepolisian biasa di bagian Binmas dan Sabhara. Tidak ada yang lain, jadi saya menolak bila ada informasi-informasi yang menyatakan bahwa saya itu sempat bertugas di Brimob," katanya.

Kemudian, Sofyan juga sempat mendengar kabar yang menyatakan bahwa dirinya seorang intelijen. Hal itu pun dibantahnya. "Saya enggak pernah tugas di intelijen dan serse, saya hanya mantan polisi biasa. Oleh sebab itu, kepada para penuduh, datangkanlah bukti. Saya bersumpah bukan intelijen."

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina
The Russian President, Vladimir Putin.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Penyelidik Rusia secara resmi menuduh pihak Ukraina lah yang berada di balik serangan terorisme mematikan yang menewaskan sedikitnya 144 orang di Moskow pada Jumat 22 Mar

img_title
VIVA.co.id
2 April 2024