Serikat Karyawan: Mogok Kami untuk Selamatkan Garuda

Maskapai Garuda Indonesia dan CItilink.
Sumber :

VIVA - Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Tomy Tampatty, mengakui Sekretariat Bersama Sekarga dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) akan melakukan mogok kerja. Dia menyampaikan, aksi itu merupakan bentuk komitmen tinggi mereka dalam menjaga kelangsungan Garuda dan untuk memberikan pelayanan yang paripurna kepada penumpang.

Angkasa Pura Investigasi Penyebab Pesawat Garuda Keluar Lintasan

"Itu komitmen tinggi," kata Tomy saat dihubungi VIVA, Jumat, 1 Juni 2018.

Kedua, lanjut Tomy, aksi itu juga dilatarbelakangi oleh komitmen tinggi mereka dalam menjaga keselamatan, dan keamanan penerbangan. Dia menyampaikan, sejak Rapat Umum Pemegang Saham pada April 2017, terjadi mismanajemen di tubuh PT Garuda Indonesia Tbk.

Soal Putusan Sidang KPPU, Begini Tanggapan Dirut Garuda

"Mismanajemen itu saya kira publik sudah mengetahui bagaimana selama ini. Pelayanan Garuda itu mulai menurun, di antaranya sejak Desember 2017 itu sampai detik ini sering terjadi penundaan penerbangan atau delay, dan juga terjadi pembatalan penerbangan atau cancel. Dan keluhan publik ini sudah menjadi viral, belum lagi permasalahan-permasalahan lain di tubuh Garuda," ujarnya.

Tomy menuturkan, masalah-masalah lain yaitu masalah industrial. Manajemen banyak melakukan pelanggaran atas perjanjian kerja bersama (PKB) yang sudah disepakati, direktorat niaga, penjualan tiket maupun kargo. Dia mengatakan, permasalahan-permasalahan itu sudah mereka sampaikan ke pemerintah, namun belum ada tanggapan.

Garuda Indonesia Klarifikasi Isu Masker Awak Kabin Diganti Face Shield

"Kami menyatakan bahwa tidak ada jalan lain yang bisa kami lakukan kecuali melakukan mogok. Biar pemerintah memberikan perhatian atau atensi, dan mogok yang kami lakukan ini tujuannya adalah, catat besar-besar, demi untuk menyelamatkan kelangsungan Garuda, dan demi untuk kepentingan customer," kata dia.

Selain itu, agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen. Dan diharapkan tidak ada lagi delay, pembatalan, dan kelalaian dalam pelayanan terhadap penumpang.

"Dan juga ke depan kami harapkan citra Garuda bisa tumbuh kembali atau naik kembali terutama dalam on time performance. Peringkat on time performance pertama bukan Garuda, tapi Batik," ujarnya.

Tommy menambahkan, mogok yang akan mereka lakukan itu bukan tujuan utama. Tujuan utama mereka adalah mendesak pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo, menteri BUMN, dan menteri Perhubungan, untuk secepatnya melihat permasalahan yang ada di tubuh Garuda. Sebab, mereka khawatir, akibat kondisi itu kerugian makin menjadi, dan yang terancam adalah kelangsungan Garuda.

"Kami tidak mau Garuda jadi seperti Merpati," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya