VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan akan memberikan efek jera bagi pengguna jasa penerbangan yang melakukan lelucon sensitif tentang bom. Pernyataan itu disampaikan Menhub menanggapi aksi lelucon penumpang soal bom.
Aksi terakhir dilakukan oleh salah seorang penumpang asal Indonesia yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia kelas bisnis pada Sabtu, 2 Juni 2018.
"Dengan polisi bersama stakeholder juga harus konsisten akan melakukan penegakan hukum. Kita akan berikan masyarakat efek jera supaya jangan melakukan tindakan yang tidak bagus. Efek jeranya dengan penindaklanjutan kasus bukan hanya sanksi administrasi tapi bisa penerbangan lanjutannya," katanya di Tangerang, Minggu, 3 Juni 2018.
Aksi canda soal bom terakhir dilakukan penumpang perempuan dengan tujuan keberangkatan menuju Singapura. Ia mengucapkan hal tersebut saat meminta tolong petugas untuk membantu meletakkan hand carry-nya ke headrack. Penumpang tersebut mengatakan kepada kru kabin, "Pelan-pelan ya mbak naruhnya, soalnya saya bawa bom."
Atas ucapan itu, penumpang dibatalkan penerbangannya. Direktur Operasi PT Garuda Indonesia, Triyanto Moeharsono, mengatakan penumpang tersebut kini dalam pemeriksaan kepolisian.
"Kami akan tunggu hasil pemeriksaan untuk nantinya ditindaklanjuti. Kami pun meminta agar penumpang tidak melakukan lelucon sensitif dalam penerbangan karena dapat membahayakan," ujarnya.
Penumpang Domestik di Bandara Soetta Masih Wajib Antigen
Padahal, Menko Luhut sudah menyampaikan bahwa pelaku perjalanan domestik tak perlu antigen atau PCR negatif untuk perjalanan udara, darat dan laut
