Kampus UIII Dibangun, Rumah Cimanggis Masih Kontroversi

Rumah Cimanggis Peninggalan Kolonial Belanda
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Rumah Cimanggis yang merupakan peninggalan Belanda serta berada di area pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat, bisa menjadi cagar budaya yang merupakan bagian dari kompleks UIII.

PUPR Lanjutkan Pembangunan Kampus UIII Depok, Segini Biayanya

Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, hal itu dikarenakan bangunan-bangunan UIII sendiri hanya memiliki luas 30 persen dari total luas kompleks UIII yang mencapai 142 hektar.

"Selebihnya akan menjadi lahan terbuka tahan hijau. Justru itu (kompleks UIII) yang menjadi obyek wisata bagi masyarakat sekitar juga, termasuk tadi itu semacam kalau ada cagar budaya (Rumah Cimanggis), tentu akan kita lestarikan," ujar Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 5 Juni 2018.

Datangi Proyek UIII, Jusuf Kalla: Ini Akan Jadi Kampus yang Indah

Menurut Lukman, selain dilakukan untuk menyediakan pusat pendidikan Islam berkelas internasional di Indonesia, pembangunan UIII sendiri sejatinya dilakukan juga guna menyediakan ruang terbuka hijau yang baik di Depok.

"Pembangunan UIII itu bagian dari cara kita untuk tetap menjaga kawasan hijau," ujar Lukman.

Jokowi Ingin Kampus UIII Jadi Laboratorium Peradaban Islam

Cagar Budaya

Meski demikian, Lukman menegaskan pemerintah akan tetap melakukan kajian untuk memastikan Rumah Cimanggis layak menjadi sebuah cagar budaya. Keberadaan rumah itu sebelumnya sempat menuai polemik karena meski peninggalan Belanda, dinilai tidak layak dipertahankan.

"Kita lihat akan seperti apa nanti. Kita harus berkonsultasi kepada ahlinya terkait hal ini," ujar Lukman.

Sebagaimana diketahui Rumah Cimanggis dibangun pada 1775 oleh Gubernur Jenderal VOC ke-27 Van der Parra (1761-1775). Letaknya di dalam area Studio RRI Cimanggis.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tidak ada yang perlu dibanggakan dengan Rumah Cimanggis, yang hendak dirobohkan untuk membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Menurut JK, Rumah Cimanggis merupakan rumah istri kedua dari penjajah yang korup di masa itu.
 
"Kita melihat masa depan, bagaimana kita membikin Islam yang moderat, wasatiyah di Indonesia yang mempunyai pengaruh luas. Jangan terpengaruh dengan isu rumah istri kedua orang Belanda yang korup. Apa yang mesti dibanggain," kata JK. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya