- ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
VIVA – Dua jenazah korban Kapal Motor Sinar Bangun yang dievakuasi tim SAR Gabungan, Selasa 19 Juni 2018, lalu sudah diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut.
Kedua korban adalah Faryanti asal Kota Binjai, Sumatera Utara dan Indah Juwita warga Nagori Manik Seribu, Kecamatan Padang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Tim DVI sempat mengalami kesulitan untuk melakukan identifikasi. Karena, kondisi jenazah sudah membengkak. Namun keluarga ikut membantu mengenali ciri-ciri korban.
Hingga sore ini, Jumat 22 Juni 2018, belum ada penumpang KM Sinar Bangun yang ditemukan, baik dalam keadaan selamat maupun meninggal dunia. Selain tim yang sudah dikerahkan sebelumnya, kekuatan tim ditambah lagi dari personel Denjaka, TNI AL, Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi (Taifib).
TNI AL juga mengerahkan alat canggih untuk memindai bangkai KM Sinar Bangun. Alat tersebut berupa scan sonar dan multibeam side scan sonar yang didatangkan langsung dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal). Alat ini akan melengkapi robot Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV).
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan Tim SAR Gabungan sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 22 orang korban. Di antaranya, 19 orang dievakuasi dalam keadaan selamat dan 3 meninggal dunia serta 184 orang masih dinyatakan hilang.
"Sampai saat ini baru tiga orang yang kita temukan meninggal dunia," kata Budiawan.
Bupati Simalungun, JR. Saragih merasa bersyukur korban meninggal yang ditemukan cepat teridentifikasi. Dengan potensi SAR yang ada dan bantuan warga, dia yakin pencarian korban dapat maksimal dan seluruh korban dapat ditemukan.
"Kita siap di lapangan, pemerintah bergandeng tangan dengan tim SAR, baik TNI dan Polri serta warga. Kita semua siap," kata JR. Saragih.
