Kemendagri: Penundaan 2 Pilkada di Papua Bukan karena Faktor Keamanan

Ilustrasi pemilu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Kementerian Dalam Negeri menegaskan penundaan Pilkada di Kabupaten Nduga dan Paniai bukan karena faktor keamanan. Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar mengatakan, adanya peristiwa penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bukan menjadi penyebab utama.

Demo Tolak Pemekaran Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Papua Ditangkap

"Tadi siang saya kontak Pak Soedarmo Pj Gubernur Papua. Kondisi Papua aman, tidak ada yang luar biasa. Bahwa ada gangguan dari KKB tetapi secara umum tidak ada masalah," kata Bahtiar di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis 28 Juni 2018

Ia menjelaskan, penundaan pemungutan suara di dua kabupaten tersebut lantaran ketidaksiapan penyelenggara. Kemudian, karena belum selesainya sengketa pasangan calon yang akan berlaga.

Daerah Diminta Percepat Bentuk Perda Retribusi Persetujuan Bangunan

"Jadi bukan bukan karena gangguan bersenjatanya ditunda. Bukan. Tapi karena di Nduga dipecat KPU-nya. Karena dipecat mestinya diambil alih oleh KPU provinsi. Tapi, sampai kemarin KPU provinsinya belum tiba," ujarnya.

Sedangkan, di Kabupaten Paniai, lanjut Bahtiar, penundaan pemilihan bupati disebabkan sengketa antara pasangan calon yang belum selesai. Sehingga, pemungutan suara di Paniai hingga saat ini belum bisa dilaksanakan.

Mendagri: ASN Harus Bangun Pola Pikir dan Budaya Kerja Melayani Publik

"Kalau di Nduga itu pemecatan KPU-nya, di Paniai itu soal sengketa paslon, jadi bukan karena faktor keamanan. Karena di Paniai pemilihan gubernurnya tetap berjalan," tutupnya.

Sebelumnya, beberapa hari lalu terjadi penembakan yang diduga dilakukan oleh KKB terhadap petugas pengantar logistik Pilkada di wilayah Puncak Jaya Papua.

Pilkada Kabupatan Puncak, Papua

Ilustrasi Pilkada Kabupaten Puncak, Papua. Istimewa

Respons Polri

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya harus melihat dan menilai terlebih dahulu kondisi pasca penyerangan di Puncak Jaya, Papua. Menurutnya, bila dirasa aman, maka pemungutan suara susulan akan dilakukan.

"Kita harus melihat dan assessment situasi keamanan harus terjamin dulu. Harus aman baru bisa dilaksanakan," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 28 Juni 2018.

Kata Setyo, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu. Sambil berkoordinasi, polisi akan memburu kelompok penyerang yang ada di Papua.

"Sementara kita masih melakukan pengejaran dan secepat mungkin kita koordinasi dengan penyelenggara pemilu," ujarnya.

Secara umum, jenderal bintang dua ini menuturkan, situasi keamanan pada penyelenggaraan Pilkada serentak masih dalam keadaan aman. Hanya dibeberapa tempat terjadi pelanggaran administrasi termasuk insiden penembakan di Papua.

"Sebetulnya gangguan keamanan hanya di Papua tapi yang terjadi di lain tempat Jabar ada satu pelanggaran administrasi, kemudian ada satu tindak pidana pemilu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya