Kapal Mahasiswa IPB Tenggelam, Dua Tewas

Tim SAR mencari para korban kapal tenggelam di perairan Cikeruh Wetan, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis siang, 19 Juli 2019.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Sebuah kapal yang membawa rombongan mahasiswa Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor (IPB) dilaporkan tenggelam di perairan Cikeruh Wetan, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis siang, 19 Juli 2019. Dua orang dikabarkan tewas dalam musibah itu.

IPB University Siap Buka Fakultas Kedokteran

Korban meninggal dunia dikenali sebagai dua perempuan bernama Atiah (50 tahun) dan Emah (55 tahun), masing-masing warga Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Kedua korban ialah juru masak atau bagian dari anak buah kapal bernama KM Orange itu.

Badan SAR Nasional atau Basarnas Banten menyatakan bahwa kapal itu awalnya dihantam ombak besar pada bagian buritannya, lalu air masuk ke ruang mesin. Akibatnya, hidrolik kapal rusak dan sulit untuk bergerak.

1 Penumpang Kapal Tenggelam di Maluku Ditemukan, Total 6 Orang Tewas

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.10 WIB, ketika kapal berlayar dari perairan Cikeruh Wetan menuju perairan Binuangeun, Kabupaten Lebak.

"Kapal terbalik dan semua penumpang dan kru kapal berhamburan ke laut," kata Heru, Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, melalui sambungan selulernya.

Kapal Angkut Pemancing di Makassar Tenggelam Diterjang Ombak, 1 Hilang

Rombongan penelitian

Otoritas kampus IPB mengonfirmasi bahwa sebagian besar korban musibah kecelakaan kapal itu memang para mahasiswanya. Mereka ialah rombongan Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB yang sedang melakukan penelitian di sana. Mereka baru saja selesai melakukan studi di Pulau Tinjil.

Kegiatan riset yang dinamai Field Course, Conservation Biology and Global Health itu dimulai sejak 30 Juni. Diikuti 20 mahasiswa lokal maupun mahasiswa asing serta sejumlah dosen dan peneliti.

"Hari ini rombongan field course telah mengakhiri studi di Pulau Tinjil dan mulai menempuh perjalanan kembali ke Bogor," kata Kepala Biro Hukum, Promosi dan Hubungan Masyarakat IPB, Yatri Indah Kusumastuti, melalui keterangan tertulis kepada VIVA.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari rombongan, kata Indah, kapal kecelakaan saat akan memasuki kawasan pantai Muara Binuangeun. Ombak yang cukup besar di kawasan itu telah menghantam kapal hingga terbalik lalu air masuk ke ruang mesin.

Anggota MUP Binuangeun dibantu masyarakat telah menarik korban ke tepian dan membawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Identitas korban selamat

1. Madeline Monic (21 tahun, perempuan, warga Amerika Serikat)
2. Vanseska Samanta (22 tahun, perempuan, warga Amerika Serikat)
3. Lily Preya (21 tahun, perempuan, warga Amerika Serikat)
4. Mathew Stuart (47 tahun, laki-laki, warga Amerika Serikat)
5. Randall C Kyes (59 tahun, laki-laki, warga Amerika Serikat)
6. Kimberly Ann PH (50 tahun, perempuan, warga Amerika Serikat)
7. Pensi Kyes (32 tahun, perempuan, warga Thailand)
8. Entang Iskandar (51 tahun, laki-laki, warga Sukabumi)
9. Rifqi Hendrik (26 tahun, laki-laki, warga Jakarta)
10. Bangkit Dika (20 tahun, laki-laki, warga Cilacap)
11. Amalia Rizki (19 tahun, laki-laki, warga Mojokerto)
12. Sofian Soleh (22 tahun, laki-laki, warga Sragen)
13. Aulia Fakhrurozi (26 tahun, perempuan, warga Aceh Timur)
14. Muhammad Annas (22 tahun, laki-laki, warga Pati) 
15. Falen Sakti (23 tahun, laki-laki, warga Lampung)
16. Salmah Widiastuti (22 tahun, perempuan, warga Bekasi)
17. Desi Kurniasih (21 tahun, perempuan, warga Kebumen)
18. Aisyah Putri Muhtadin (20 tahun, perempuan, warga Sukoharjo)
19. Abdulatif (20 tahun, laki-laki, warga Banjarnegara)
20. Agung Satria Aji (21 tahun, laki-laki, warga Klaten)

Awak kapal

1. Nakhoda: Suhenda (43 tahun, laki-laki, warga Pandeglang)
2. Anak buah kapal: Yadi (30, laki-laki, warga Pandeglang)

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya