Harga Sel Mewah di Lapas Sukamiskin Capai Rp500 Juta

Sel mewah suami Inneke Koesherawati di Sukamiskin.
Sumber :
  • Dok KPK

VIVA - Komisi Pemberantasan Korupsi menduga, jual beli fasilitas di Lapas "koruptor" Sukamiskin, Bandung, sudah berlangsung lama. Harganya ada yang sampai Rp500 juta per kamarnya.

Nurul Ghufron: KPK Bukan Ingin Meninggalkan OTT, tapi Pencegahan Lebih Beradab

"Ya itu salah satu yang sedang kami telusuri, jadi berapa orang itu membayar. Tetapi dari informasi awal, informasi awal itu ada rentangnya. Ada sekitar Rp200juta sampai Rp500 juta," kata Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif saat jumpa pers, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Juli 2018.

Laode menjelaskan, bagi koruptor yang dieksekusi jaksa ke Lapas Sukamiskin, Bandung, ternyata ditawari fasilitas-fasilitas mewah. Hal itu terkuak, saat penyidik memeriksa Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein, salah satu tersangka kasus pemberian fasilitas bagi koruptor.

Mardani Maming Tak Diborgol Saat di Bandara Banjarmasin, Ini Kata Kalapas Sukamiskin

"Per kamar Rp200 sampai Rp500 juta, untuk mendapat fasilitas-fasilitas tertentu. Apakah memang fasilitas seperti itu ada banyak di dalam Lapas Sukamiskin, dan kami masih akan melakukan pendalaman dan memeriksa lebih lanjut," kata Laode.

KPK sebelumnya telah menjerat empat orang tersangka suap pemberian fasilitas bagi koruptor di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Kalapas Sukamiskin: Mardani Maming Hadiri Sidang PK di PN Banjarmasin, Kini Sudah Kembali ke Sel

Empat tersangka itu yakni Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen, suami dari artis Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah, PNS Lapas Sukamiskin, Hendri Saputra, dan narapidana pendamping Fahmi, Andri Rahmat.

Selain itu, masih dalam rangkaian OTT, KPK juga lakukan penggeledahan di kamar sel narapidana Charles Mesang, Fuad Amin, dan TB Chaeri Wardhana (Wawan). Namun, tim tidak menemukan Amin dan Wawan di dalam selnya. KPK kemudian menyegel sel Wawan dan Fuad Amin saat ini. (mus)

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata soal penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka

KPK Minim OTT, Alex Marwata: Banyak Pejabat Negara Sudah Tahu HP Disadap

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan alasan mengapa lembaganya jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) belakangan ini.

img_title
VIVA.co.id
3 April 2024