Logo BBC

Dua Tahun Usai Kerusuhan SARA, Toleransi di Tanjung Balai Kian Kuat

Kondisi vihara Huat Cu Keng kini, dua tahun setelah pengrusakan - BBC News Indonesia
Kondisi vihara Huat Cu Keng kini, dua tahun setelah pengrusakan - BBC News Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ang Tek Hui sepakat, insiden yang terjadi pada 23 Juli dua tahun lalu ini merupakan peristiwa spontan, yang dipicu kesalahpahaman. Selama hidupnya, warga Tanjung Balai rukun menjalani kehidupan, meski berbeda ras dan agama.

"Kalau asli orang Tanjung Balai ya pasti bisa bergaul. jadi pergaulan itu bagus kok, ada cekcok antara orang Tionghoa dan non Tionghoa, nggak ada masalah," cetusnya.

Diakuinya, meski sempat trauma, warga Tionghoa di Tanjung Balai tak ada lagi rasa takut yang membayangi. Dia optimistis kerukunan umat beragama di Tanjung Balai tak akan kembali terusik isu SARA.

"(isu SARA) sekali ampuh, dua kali masyarakat non-Tionghoa juga nggak bodoh. Kami diperalat. Mereka pasti tahu itu," jelasnya.

Senada, Leonky beranggapan toleransi di Tanjung Balai kian erat, apalagi menyusul kerusuhan, berbagai elemen masyarakat berkumpul dan menyepakati rekonsiliasi

"Setiap umat agama dikumpulin. dan kemudian mereka melakukan perjanjian toleransi antara umat beragama," ujar Leonky.

Berkaca pada aksi intelorensi tersebut, Sekretaris Walubi Sumut Tony berharap masyarakat lebih dewasa menyikapi hal-hal yang sebetulnya tidak perlu.