Cerita Mistis Penggali Kuburan Terdampak Tol Semarang-Batang

Makam Klampisan yang terdampak tol Semarang-Batang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto.

VIVA - Matahari di Kota Semarang siang itu begitu terik. Seperti biasanya, puluhan pekerja penggali makam Klampisan yang terdampak tol Semarang-Batang masih sibuk bekerja.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

Para pekerja yang merelokasi makam di kecamatan Ngaliyan, Semarang, itu punya peran berbeda. Ada yang menjadi penggali makam lama, mengangkat jenazah, membungkus jenazah, mencatat hingga memindahkan jenazah ke makam baru yang berjarak 100 meter dari makam lama.

Suyono mungkin yang paling sibuk di antara para pekerja. Pria yang menjadi koordinator lapangan relokasi Makam Klampisan itu harus memastikan penggalian dan pemakaman baru berlangsung sempurna. Matanya tampak fokus mengawasi setiap pekerja.

Polda Jateng Berlakukan One Way di Jalur Tol Cipali hingga Semarang-Batang

"Relokasi ini sudah berlangsung lima hari sejak 15 Agustus lalu. Kami sudah pindahkan 323 jasad ke makam baru," kata Suyono saat berbincang dengan VIVA, Selasa, 21 Agustus 2018.

Pria yang juga Ketua RW 08 Kampung Klampisan itu mengaku pekerjaan yang dilakoni memang cukup berat. Apalagi timnya harus memindahkan ribuan jasad di makam yang kini telah berusia sekitar 300 tahun. Ia harus memastikan agar tidak ada satu pun jasad serta tulang yang tersisa di kuburan lama.

Korban Kecelakaan di Tol Semarang-Batang Terima Santunan Jasa Raharja

"Kalau total yang terdeteksi ahli waris ada 1.200 makam. Tapi yang tidak terdeteksi atau no name ada 307 makam. Semua harus dipindahkan," katanya.

Untuk mempermudah pemindahan, tim penggali telah mengelompokkan penggalian makam ke dalam sejumlah ring. Penguburan jenazah juga dikelompokkan berdasarkan ahli warisnya.

Kejadian Janggal

Selama lima hari merelokasi makam Klampisan, tim penggali sudah banyak menemukan hal-hal janggal selama bekerja. Tak hanya kejadian-kejadian mistis, tim juga mendapati sejumlah temuan jasad utuh hingga temuan barang-barang di dalam makam seperti gigi emas dan kotak azimat.

"Kalau secara teknis, kendala kami adalah kontur tanah yang cukup keras berupa wadas. Khususnya di lokasi makam baru yang dulu merupakan perbukitan," katanya.

Satu kejadian mistis yang masih terbayang di benak Suyono adalah saat tim menebang pohon beringin tua di sisi timur makam. Penebangan pohon berdiameter 2 meter itu dilakukan oleh 15 orang untuk menarik arah jatuh ke sisi timur makam.

Keanehan pun terjadi. Saat pohon hendak dirobohkan, justru jatuhnya ke sisi barat. Kebetulan sisi itu menjadi lokasi berdirinya Suyono beserta tim dokumentasi. Alhasil dokumentasi penebangan beringin raksasa itu gagal total.

"Sepertinya penunggunya tak ingin pohon itu diabadikan. Mesin potong juga sempat tiga kali patah," katanya.

Tak berhenti di situ, usai pohon beringin itu tumbang kejadian janggal juga terjadi. Daerah sekitar pohon beringin mendadak diterpa puting beliung yang cukup kencang. Kejadian itu bahkan terjadi hingga beberapa menit.

"Setelah kami obrolkan dengan tim spiritual kami, katanya diingatkan agar pohon tak boleh dibawa keluar dan dibiarkan di situ," imbuh Suyono.

Gangguan lain, diceritakan Suyono juga banyak dialami mayoritas tim penggali. Rata-rata mereka merasakan keanehan seperti sulit tidur, ketakutan, hingga tidak enak makan. Kejadian itu pun menimpa Suyono yang kini terus merasakan sulit tidur.

"Kami di rumah itu seperti di dalam makam. Ada rasa ketakutan. Saat kami apel pagi ternyata semuanya cerita," kata dia.

Atas berbagai gangguan itu, Suyono mengaku telah berinisiatif mengadakan ritual kembali di kampungnya. Selamatan dan doa-doa juga melibatkan sejumlah ulama. Sejumlah sesepuh makam yang akan didoakan yakni Mbah Klampis, Nyi Klampis, Mbah Panggeng, Nyi Turiah dan Syekh Hasanudin. Mereka merupakan tokoh tertua yang mendiami makam Klampisan.

"Untuk makam tokoh itu rencana kami akan kami bangun seperti pendopo tujuh kali tujuh meter. Makamnya sudah kami pindahkan di sisi atas. Nanti kami juga bangun taman dengan pavingisasi. Doakan agar bisa selesai tepat waktu," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya