- Muhamad AR
VIVA – Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan masyarakat dan pemerintah agar waspada dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Para pengusaha mendorong pemerintah untuk menerapkan bauran kebijakan polisemi dengan memilah impor dan meningkatkan gerakan cinta produk lokal.
"Untuk nilai rupiah yang tertekan ini kita harus tingkatkan kewaspadaan terhadap dampaknya kepada ekonomi menyeluruh berkaitan dengan pembangunan untuk memastikan harga dan biaya hidup. Jadi kita harus bersatu meningkatkan kewaspadaan," kata Sandi usai menjadi pembicara pada seminar Challenging The Global Market & Indonesian Economic Outlook di IPB International Convention Centre (IICC), Bogor, Senin 3 September 2018.
Dalam acara yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini, Sandi menyampaikan kepada seluruh komponen pengusaha untuk mendorong agar pemerintah menerapkan bauran kebijakan polisemi.
Pertama, kata Sandi, memastikan ada instrumen moneter yang bisa diluncurkan segera untuk memastikan nilai rupiah tidak terus terdegradasi. Kedua, melakukan gerakan secara riil seperti gerakan cinta produk nasional serta mengonsumsi produk nasional.
"Dan lagi kita mendorong bahwa impor yang terdampak dolar AS bisa kita kelola. Jadi impor yang tidak terlalu penting bisa tunggu dulu dan antisipasi," katanya.
Menurutnya, impor hanya untuk barang yang bisa menciptakan lapangan kerja. Sandi menekankan, dua hal yang harus disikapi Hipmi melihat kondisi Indonesia saat ini.
"Satu adalah lapangan kerja harus tetap terbuka, kita dorong. Kedua harga barang pokok jangan sampai melambung sehingga emak-emak di sini mengeluh, karena harga bahan pokok sudah fluktuatif dan tidak terjangkau kepada mereka," ujar Sandi.