VIVAnews - Kecelakaan maut di jalur pantai utara (pantura) yang menewaskan delapan orang memang belum diketahui penyebabnya. Bus Puspa Jaya yang melaju dengan kecepatan tinggi baru berhenti setelah menghantam pembatas jalan, warung, tiang listrik, dan tembok rumah.
"Bus baru berhenti setelah menghantam tembok pagar bengkel mobil. Penyebabnya masih dalam penyelidikan," tegas Kepala Polres Subang AKBP Sugiyono di lokasi kejadian, di Jalan Ahmad Yani, Marga Mulya, Subang, Jawa Barat, Jumat, 26 September 2008.
Tabrakan maut yang terjadi menjelang sahur tepatnya pukul 02.35 WIB itu, awalnya mengalami oleng ke kanan. Bus bernomor polisi BE 3093 W itu lalu menabrak pembatas jalan, median, yang membatasi dua lajur. Tanpa diduga, datang dari arah berlawanan mobil L300 berpenumpang 13 orang dengan kecepatan yang tak kalah tinggi. Bus jurusan Yogya-Lampung berpenumpang empat orang itu pun menghantam minibus L300. Adu banteng terjadi.
Tidak berhenti sampai disitu. Setelah menghantam L300 bernopol T 8608 TG, bus Puspa Jaya langsung meluluhlantakkan warung mudik dadakan yang berada di pinggir jalan. Tidak hanya itu, tiang listrik juga menjadi sasaran. Akhirnya, bus maut itu berhenti total ketika menghajar tembok sebuah bengkel.
Akibat kecelakaan itu, delapan orang yang semuanya berada dalam satu mobil L300 tewas di tempat. Empat orang penumpang L300 mengalami luka parah dan satu orang lainnya luka ringan. Sedangkan, empat orang penumpang Bus Puspa Jaya tidak mengalami luka yang cukup berarti. Mereka pun langsung melanjutkan perjalanan dengan kendaraan lain. Kernet bus sudah ditahan, sedangkan sopir bus maut melarikan diri.
*Laporan koresponden VIVAnews Inin Nastain
VIVA.co.id
4 Juni 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo alias SYL meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat agar segera merampungkan kasus Tindak Pidana Pen
Eks Kabareskrim Ragukan Kesaksian Melmel dan Aep di Kasus Vina: Ini Pasti Bohong, Impossible!
Nasional
4 Jun 2024
Sejumlah nama baru nongol dengan mengklaim tahu peristiwa pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. Salah satunya pemuda bernama Melmel.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengonfirmasi bahwa Bambang Susantono telah mengundurkan diri dari jabatan Kepala Otorita (Ibu Kota Nusantara) IKN.
Tampang Preman di Jakbar Modus Tukar Duit Receh Rp400 Ribu Minta 2 Juta, Dibekuk Aparat
Kriminal
4 Jun 2024
Dua orang preman di Palmerah, Jakarta Barat, memalak kedai ayam goreng dengan modus menukar uang recehan Rp 400 ribu dengan Rp 2,5 juta, kini dibekuk aparat
Pelaku yang sudah lansia, Didik Setiawan (61), secara biadab membunuh bocah GH lalu dimasukkan dalam karung. Sebelum dibunuh, korban sempat dicabuli pelaku.
Selengkapnya
Partner
Diduga Gegara Ini Ayah Eky Masih Bungkam di Kasus Vina Cirebon, Posisinya Terjepit?
Siap
13 menit lalu
Orang tua Eki ini posisinya terjepit, bandar itu sasarannya adalah Eki, atas suruhan bandar lah anak-anak genk motor itu menghabisi yang namanya Eki," ungkapnya dalam
Casio Protrek PRG-240 adalah jam tangan outdoor yang populer di kalangan petualang dan pecinta kegiatan luar ruangan. Dikenal dengan fitur canggih dan desain yang tangguh
Pengguna setia aplikasi DANA kini boleh berbangga. Pasalnya, platform e-wallet tersebut lagi-lagi memberi kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan mudah
Erick Thohir Memiliki Target Khusus Bagi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Banten
21 menit lalu
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, memiliki target khusus bagi Timnas Indonesia yang akan berlaga di babak kualifikasi Piala Dunia 2026, melawan Irak dan Filipina.
Selengkapnya
Isu Terkini