SBY: Skandal Fitnah Asia Sentinel Libatkan Asing dan Bangsa Sendiri

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Ketua Umum  Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan sudah membaca permintaan maaf Asia Sentinel atas fitnah terhadap dirinya. Ia pun sudah memberikan maaf.

Prabowo: Gus Dur Dukung Saya dari Langit

"Meskipun kerusakan (damage) terhadap nama baik SBY dan Demokrat sudah terjadi, sebagai orang beriman dan umat hamba Allah, saya berikan maaf," kata SBY seperti dikutip dari akun @SBYudhoyono, Jumat 21 September 2018.

Ia juga berterima kasih pada media massa yang memuat permintaan maaf Asia Sentinel. Ia mengaku rindu pers seperti ini. Meski begitu, ia memastikan misinya belum selesai. Sebab masalah ini dianggap seperti puncak gunung es. Lantaran masih banyak misteri dan teka teki yang harus dijawab dan dibongkar.

Gibran Sebut "Presidential Club" untuk Wadahi Masukan dari Sesepuh dan Mantan Pemimpin

“Skandal fitnah ini libatkan elemen asing dan bangsa sendiri. Tim investigasi akan terus bekerja (di dalam dan luar negeri hingga tuntas). Hasilnya akan saya laporkan pada rakyat Indonesia," kata SBY.

Ia menegaskan tak ingin Indonesia menjadi sarang produksi dan distribusi fitnah dan hoax. Ia menambahkan ada masyarakat yang memberitahunya, ada politisi dan media massa (televisi) yang sangat keterlaluan dalam sebarkan fitnah ini.

Prabowo Punya Ide Bentuk "Presidential Club" sejak 2014, Kata Petinggi Gerindra

"Kami akan selesaikan sesuai UU," kata SBY

Ia juga berterima kasih karena ada masyarakat yang mengadukan padanya berita maupun meme dari yang menyebarkan fitnah ini. Menurutnya kalau tak dibongkar sampai akar, fitnah ini pasti akan dimunculkan lagi.

"Saya sudah lelah dan bersabar selama 10 tahun," kata SBY.

Ia menegaskan sesuai konstitusi, ia berhak mendapatkan perlindungan dan kehormatan dan martabat. Ia meminta izin pada Jokowi memperjuangkan kebenaran tersebut. Ia pastikan tak ingin merepotkan negara. Meskipun bantuan kedutaan besar di sejumlah negara ia perlukan.

"Saya tengah mencari jalan untuk melapor pada pihak kepolisian. bantuan phak kepolisian sangat berarti untuk tegaknya hukum dan keadilan,' kata SBY.

Ia mengakui tak memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup, tapi akan gigih berikhtiar. meskipun juga belum tentu berhasil. Adapun tiga hari lagi kampanye pilpres dimulai, ia telah meminta kader Demokrat menuntaskan hal ini.

"Apa artinya kekuasaan dan kemenangan, kalau kebenaran dan keadilan di negeri ini hanya tersisa sebagai dongeng dan legenda tua," kata SBY.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya