Bantuan Rehabilitasi Lombok Masih Terkendala Birokrasi Macet

Puing reruntuhan rumah korban gempa Lombok
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pemerintah RI tengah mengupayakan program rehabilitasi rumah rusak akibat gempa Lombok bisa diselesaikan dalam waktu enam bulan. Pemerintahan Joko Widodo disebut punya komitmen dalam persoalan rehabilitasi rumah ini.

Pemerintah Cairkan Jaminan Hidup Korban Gempa NTB Rp89,36 Miliar

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Rommy menyampaikan hal ini saat meninjau lokasi gempa di Dusun Sandongan, Desa Lingsar, Lombok Barat, Senin, 24 September 2018. Rommy menyebut sejauh ini masih ada persoalan birokrasi terkait penyaluran bantuan dana rehabilitasi dari pemerintah pusat ke daerah lokasi bencana.

"Saya melihat ada kemacetan dari birokrasi penyaluran bantuan. Dari sisi komitmen pemerintah pusat, pertama untuk alokasikan anggaran sudah ada. Itu diambil dari standby budget yang ada di anggaran bendahara umum negara maupun yang dicadangkan untuk BNPB," kata Rommy di Lombok Barat disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Senin malam, 24 September 2018.

Gempa Baru Saja Guncang Lombok

Rommy menyebut pemerintah Jokowi sudah benar dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan soal pembiayaan rehabilitasi rumah yang rusak karena gempa. Saat ini, yang penting adalah kepastian dana cair agar bisa digunakan sebagian warga korban gempa untuk merenovasi rumahnya.

"Komitmen presiden sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan terutama untuk rehabilitasi rumah pasca tanggap darurat. Itu sudah disampaikan secara terbuka, sekarang yang lebih penting memastikan itu segera cair," ucap anggota DPR tersebut.

Gempa Bumi Mengguncang Lombok

Kemudian, Rommy juga menyinggung adanya pencairan yang belum ada langsung dari warga korban gempa. Ia menyebut pembagian dana untuk rehabilitasi terdiri dari tiga bagian yaitu Rp50 juta, Rp25 juta, dan Rp10 juta.

"Pencairan 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rusak sedang dan Rp10 juta untuk rusak ringan itu belum ada yang cair. Masyarakat pun tidak memiliki kepastian menggerakkan tenaganya untuk membersihkan sendiri," tutur Rommy.

Kendati demikian, diharapkan agar warga juga bisa mengambil berinisiatif membersihkan rumahnya masing-masing tanpa mengandalkan dari pemerintah. Caranya dengan bantuan gotong royong.

Maka, menurutnya peran penting tokoh warga seperti kepala rukun tangga (RT) setempat dalam mengidentifikasi rumah anggota warganya sangat penting.

"Situasi di mana krisis ini karena gempa maka yang ada harusnya tingkat kepercayaan yang tinggi antar pamong praja, baik itu tingkat pusat maupun sampai tingkat RT," tutur Rommy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya