Pengungsi Gempa Lombok Minum Air Got Dibantah

Pengungsi korban gempa di Lombok menampung air dengan terpal untuk dikonsumsi sehari-hari.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Seorang relawan gempa Lombok, Datu Rahdin mengungkapkan bahwa terjadi kondisi pengungsi yang mengonsumsi air got, karena sulitnya akses mendapatkan air bersih.

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

Menurutnya, warga di Dusun Batu Jompang, Dusun Kelanjuhan, Dusun Pawang Baturan dan Dusun Kelanjuhan Perigi yang berada di dua desa, yakni Desa Sesait dan Gumantar, Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, sudah beberapa pekan mengonsumsi air got, setelah bantuan tidak lagi masuk ke sana.

Kabar itu dibantah oleh Kepala Dusun Kelanjuhan Desa Gumantar, Sahdan. Menurutnya, hampir semua warga di Desa Gumantar menikmati air bersih, karena sambungan pipa telah masuk desa.

Dana Habis untuk Nyaleg, Caleg PKS di Cilegon Putuskan Bantuan Saluran Air Bersih untuk Warga

"Mana ada warga di Desa Gumantar minum air got. Air yang mengalir di irigasi saja besar dan bersih," ujarnya pada Rabu 26 September 2018.

Senada dengannya, Babinsa Desa Gumantar, Made Santong membantah kabar itu. Dia meminta para relawan untuk lebih teliti sebelum menyebarkan informasi.

Heru Budi: Warga Muara Kamal Biasanya Beli Air Bersih Rp300 Ribu per Bulan

"Saya harap semua warga, baik itu relawan atau aktivis kemanusiaan untuk tidak menyebar informasi yang tidak benar adanya, karena itu menimbulkan keresahan semua pihak," ujarnya.

Datu Rahdin, yang dikonfirmasi di tempat terpisah, meminta maaf atas kabar yang disebarkannya, sebagaimana ditulis VIVA dengan judul Pengungsi Gempa Lombok Konsumsi Air Got. Namun, dia mengatakan, kondisi air yang dikonsumsi pengungsi berdasarkan kesaksiannya itu tidak higienis dan tidak layak minum.

"Saya mengklarifikasi bahwa yang diminum adalah air tampungan yang sudah tidak higenis, karena mengendap terlalu lama. Saya tidak bermaksud mendeskreditkan pihak mana pun," ujarnya.

Air itu dinilai tidak higenis untuk dikonsumsi pengungsi, khususnya balita, lantaran air hanya ditampung pada terpal. Makin lama kondisi air kotor, karena tercemar debu. Dia juga meminta pemerintah merespons kabar itu dengan bertindak nyata mengatasi masalah pengungsi gempa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya