Logo BBC

Kisah Pencarian Kerabat yang 'Hilang' di Palu dan Donggala

Tim SAR dari TNI evakuasi korban gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.
Tim SAR dari TNI evakuasi korban gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

Keluarga korban masih mencari anak, istri, suami yang hilang dalam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, walau operasi pencarian resmi direncanakan berakhir hari Rabu (10/10).

Mereka membuat dan menempel pengumuman, menyebar kabar, dan bertanya pada orang-orang: Adakah yang melihat kerabat saya?

Di tengah berbagai kesulitan, warga memanfaatkan apa saja yang mereka punya.

Seorang remaja yang membawa selembar kardus mendatangi tim BBC News Indonesia saat kami berada di alun-alun Palu. "Boleh pinjam pena?" dia bertanya.

Lalu di atas kardus itu, dengan pena pinjaman dari kami, ia menuliskan nama-nama anggota keluarganya yang hilang. Daftarnya sangat panjang: 23 orang.

Sambil menunggu, temannya berbicara dengan suara kaku. "Kalau ada gempa susulan, cepat lari ke tempat terbuka. Jauhi tiang, pohon besar, jangan tidur di dalam rumah," kata lelaki muda itu memperingatkan.

"Dia menatap saya dengan berlinang air mata. Dia bilang, `saya tahu bagaimana rasanya kehilangan. Kedua orang tua saya jadi korban, meninggal`," papar wartawan BBC Rebecca Henschke.