- VIVA.co.id/ Nur Faishal.
VIVA - Raja Dangdut Rhoma Irama mengatakan, bencana alam yang melanda beberapa daerah di negeri ini harus dijadikan bahan untuk bermuhasabah atau introspeksi diri. Muhasabah perlu agar ke depan bisa menimbang-nimbang atas segala perbuatan dan sikap yang direncanakan.
Rhoma mengatakan, siapa pun yang tertimpa bencana tidak boleh putus asa. Harus segera bangkit.
"Bangkit itu harus secara rohani dan jasmani. Rohani itu, kita harus muhasabah, introspeksi," kata Rhoma ditemui VIVA saat berada di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu, 10 Oktober 2018.
Rhoma lantas mencontohkan apa yang harus diintrospeksi. "Contoh, secara teknologi, penggundulan hutan yang tidak diikuti reboisasi, akhirnya menimbulkan banjir. Rohani, kita harus introspeksi bahwasanya apa alasannya (bencana melanda). Itu semua dari Allah," kata suami dari Ricca Rachim itu.
"Jangankan bumi bergerak, daun kering tidak akan jatuh tanpa perintah Allah. Bahwa pergeseran lempeng itu adalah sababiyah, artinya kausalita. Nah, kita introspeksi, kalau sebuah bangsa atau komunitas hubungannya baik dengan Allah dan sesama manusia, itu (bencana) ujian," ujar Rhoma.
"Tapi kalau hubungannya kurang baik kepada Allah dan sesama manusia, itu (bencana) peringatan. Tapi kalau sama sekali hubungannya tidak baik dengan Allah, itu (bencana) hukuman. Kenapa orang baik juga kena (terdampak)? Karena orang jahat itu mereka diamkan. Ada kemunkaran mereka biarkan, tidak berusaha mengubah," ujarnya.
Ke Pulau Lombok, Rhoma dan Soneta Group menyapa warga Lombok Utara yang terkena dampak paling parah gempa pada Agustus lalu. Di sana, dia mengaku melakukan tablig akbar, juga menghibur korban dengan Soneta Grupnya. Di Bandara, terlihat pula putra Rhoma yang juga penyanyi, Ridho Rhoma.
"Dalam rangka trauma healing," ujar Rhoma.
