’Titip Anak’, Pesan Terakhir Sahabat Kecil Korban Lion Air JT-610
- VIVA/Sherly
VIVA – Para pegawai Lion Air menggelar doa bersama, untuk para korban kecelakaan salah satu pesawat maskapai itu yang bernomor penerbanan JT-610. Mereka berdoa, sekalian salat gaib di Lion Operation Centre, Selapanjang, Neglasari, Tangerang, Banten, pada Rabu, 31 Oktober 2018.
Ribuan pegawai yang terdiri petugas teknisi dan pramugari, khusyuk mengikuti doa yang dipimpin oleh Ustaz Alfi itu. Tangis mulai tak terbendung, ketika ayat pertama surat 38 Alquran dibacakan.
Nisa (34 tahun), tak mampu menahan tangisnya, terutama karena mengingat seorang perempuan sahabatnya sejak mereka kanak, ternyata menjadi korban pesawat nahas itu. Dia tak menyebutkan identitas sahabatnya, tetapi ia mengetahui si korban pergi bersama suaminya.
"Saya ingat teman kecil saya, yang jadi korban. Dia berangkat, suami-istri, ke Pangkalpinang, karena ada urusan. Kalau teman kecil saya ini, yang istrinya," katanya kepada VIVA.
Nisa sempat bertemu dengan sahabatnya itu, sesaat sebelum dia berangkat ke Pangkalpinang. Dia mengucapkan hati-hati di perjalanan. Sahabatnya menjawab ramah, tetapi berpesan yang cukup ganjil, “tolong titip anak”.
"Saya bilang hati-hati, malah dibales titip anaknya. Makanya, saya sedih banget. Dia ini bukan anggota (pegawai) Lion, hanya penumpang biasa," ujarnya.
Pelaksana Tugas Direktur Teknis Lion Air, Muhammad Rusli mengatakan bahwa salat gaib dan doa bersama ratusan karyawan dimaksudkan Tuhan memberikan kemudahan dalam pencarian para korban. Juga, agar para keluarga tetap tabah dan sabar sembari menunggu kepastian dari operasi pencarian.
Menurutnya, doa bersama semacam itu bukan hanya ratusan pegawai di LOC, melainkan juga yang di kantor pusat di Telaga Bestari Balaraja, Jakarta, Batam dan kantor-kantor Lion Air.
