Sinyal Kotak Hitam Terdeteksi, Basarnas Persempit Lokasi Pencarian
- Bayu Nugraha
VIVA – Pencarian pesawat dan kotak hitam atau black box pesawat Lion Air yang jatuh pada Senin, 29 Oktober 2018, menemukan titik terang pada hari ketiga pencarian. Hari ini, atau hari keempat pencarian Basarnas akan menelusuri secara intensif wilayah yang diduga tempat beradanya kotak hitam.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi mengatakan hari ini, 1 November 2018, pihaknya akan menelusuri area 'ping locator,' atau area di mana sinyal ping dari kotak hitam sangat kuat dirasakan.
"Hari ini kami intensifkan area pencarian. Kemarin kita tak bisa melanjutkan karena arus di dalam laut sangat deras sehingga menghambat proses penyelaman. Semoga hari ini kondisi cuaca mendukung kami untuk bisa terus menemukan titik lokasi kotak hitam dan badan pesawat," ujar M. Syaugi saat diwawancara tvOne, Kamis pagi, 1 November 2018.
Basarnas akan memaksimalkan empat kapal pencari yang memiliki teknologi 'ping detector' untuk mendeteksi di mana kotak hitam atau badan pesawat berada. Syaugi tak bisa memastikan, apakah kondisi badan pesawat masih utuh atau tidak.
"Soal kondisi badan pesawat, termasuk proses kecelakaan itu adalah wewenang KNKT. Saya tak bisa memastikan seperti apa," ujarnya.
Selain arus yang deras, ujar Syaugi, di dasar laut juga banyak terdapat pipa milik Pertamina sehingga pencarian harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Ia berharap lokasi pesawat dan kotak hitam bisa segera ditemukan. Sebab, pagi ini pihaknya hanya akan memfokuskan pencarian yang dijangkau oleh ping locator. "Titik koordinatnya sudah jelas, jadi kami akan fokus di situ," ujarnya.
Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba
Lion Air Group angkat bicara soal kabar yang beredar yang menyebutkan dua pegawai mereka ditangkap polisi karena terlibat penyelundupan narkoba.
