- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Kepolisian Republik Indonesia merilis jumlah penindakan terhadap penyalahgunaan narkoba sepanjang tahun 2018. Polisi mencatat 42.050 kasus narkoba atau sebesar 16,69 persen selama 2018, menurun dibandung tahun 2017 yang mencapai 50.474 kasus.
Menurut Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Eko Daniyanto, angka itu memang menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya lagi, misal tahun 2016 yang sebanyak 47.767 kasus.
Persentase jumlah tersangka pun turun sebesar 14,56 persen: 53.920 tersangka pada 2018 dan 63.108 tersangka pada 2017. Jumlah tersangka berdasarkan kewarganegaraan: 53.784 warga Indonesia ditangkap pada 2018, turun dibandingkan pada 2017 yang sebanyak 62.972 warga Indonesia.
"Warga negara asing angkanya tetap. Pada tahun 2017 dan 2018 sebanyak 136 tersangka," kata Eko dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 Desember 2018.
Eko menyampaikan juga rincian jumlah tersangka dalam puluhan ribu penindakan sepanjang tahun 2018 itu yang diklasifikasikan dalam beberapa kategori, di antaranya jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan latar belakang pekerjaan. Berikut ini rinciannya:
Tersangka berdasarkan jenis kelamin
2017
- 57.812 laki-laki
- 5.296 perempuan
2018
- 50.575 laki-laki
- 3.345 perempuan
Tersangka berdasarkan tingkat pendidikan
- SD: 8.031 orang
- SMP: 14.399 orang
- SMA: 29.847 orang
- Perguruan tinggi: 1.643 orang
Tersangka berdasarkan usia
- Di bawah 15 tahun: 103 orang
- 20-24 tahun: 9.862 orang
- 25-29 tahun: 14.819 orang
- Lebih 30 tahun: 26.182 orang
Tersangka berdasarkan pekerjaan
- Wiraswasta: 14.975 orang
- Pengangguran: 8.423 orang
- Buruh: 6.871
- Petani: 2.411 orang
- Mahasiswa: 1.132 orang
- Pelajar: 1.028 orang
- PNS: 341 orang
- Polri: 328 orang
- TNI: 41 orang
