Ombak Tinggi, Ratusan Wisatawan Tertahan di Karimunjawa

Tempat wisata Karimunjawa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA –  Sebanyak 244 wisatawan yang berlibur ke Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah akhirnya bisa bernafas lega. Sempat tertahan beberapa hari karena tak bisa menyeberang akibat ombak tinggi, mereka dipastikan segera pulang. 

Iklan Jual rumah di Karimun Jawa untuk WNA, Akankah Warga Tersisih?

Sekretaris Camat Karimunjawa, Nur Soleh mengatakan, kepastian keberangkatan kapal penyeberangan dari Karimujawa ke Jepara setelah mendapatkan izin dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Jadwal kapalnya besok pagi. BMKG sudah mengizinkan setelah sebelumnya tertahan karena ombak tinggi di laut Jawa, " kata Nur saat dikonfirmasi VIVA, Kamis, 3 Januari 2019.

Bandara Dewandaru Karimunjawa Ditargetkan Selesai 2022

Menurut jadwal, ratusan wisatawan akan menumpang dua kapal yakni KMP Sinjai dan Ekpress Bahari pada Jumat, 4 Februari 2019 pukul 06.30 WIB. Jadwal tersebut mulai berlaku reguler seperti sebelumnya. 

Nur menjelaskan, para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa adalah mereka yang memilih berlibur akhir tahun di pulau paling eksotis di Jawa Tengah tersebut. Rata-rata mereka tiba di Karimunjawa pada Jumat, Sabtu dan Minggu. 

Turis Tertahan di Karimunjawa, Menpar 'Tegur' Lion Air

Namun mereka tak bisa langsung pulang karena ombak tinggi 2,5 meter lebih pada hari Senin, Selasa dan Rabu. Sehingga seluruh pelayaran dari pelabuhan Jepara menuju Karimunjawa maupun sebaliknya terpaksa dihentikan.

"Hari Rabu kemarin, sudah ada 122 wisatawan yang diangkut menggunakan pesawat menuju Semarang. Tapi masih ada 244 orang yang tidak mau dengan alasan kendaraannya dititipkan di Jepara, " tutur dia. 

Terkait kunjungan wisatawan di Karimujawa pada momentum libur Natal dan Tahun Baru, Nur menyatakan jumlahnya relatif menurun berkisar antara 2 ribu hingga 3 ribu wisatawan. Selain takut adanya ombak tinggi, banyak wisatawan yang memperhatikan informasi BMKG terkait ombak tinggi di laut Jawa.

"Ada juga wisatawan yang takut setelah kejadian tsunami di Selat Sunda lalu. Jadi sedikit menurun.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya