Saat Diky Candra 'Koreksi' Ridwan Kamil Soal Tol Cigatas

Wakil Bupati Garut, Diky Chandra
Sumber :
  • Antara/ Feri Purnama

VIVA - Dunia di media sosial adalah dunia yang begitu bebas. Setiap orang boleh menyampaikan pendapat, uneg-unegnya di sana asal dalam batas-batas yang diizinkan oleh undang-undang.

Ridwan Kamil: Covid-19 Penyakit Orang Kota

Tidak hanya masyarakat umum, banyak para pejabat dan tokoh penting juga sering menuliskan pandangan atau pikiran mereka di sana. Tidak terkecuali Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga akrab disapa Kang Emil.

Baru-baru ini, Kang Emil melontarkan pandangannya soal Tol Cigatas atau Cileunyi-Garut-Tasik. Dia mengatakan, pembangunan tol itu akan segera mengatasi macet di jalur Bandung menuju ke Garut, dan Bandung-Tasikmalaya.

Ridwan Kamil Setop PSBB di Jawa Barat, Kecuali Bodebek

Tidak hanya itu, dia juga menyebut jasa atau peran dari Presiden Jokowi. Menurutnya, pencanangan tol itu diumumkan oleh mantan Wali Kota Solo tersebut.

"MACET BANDUNG-GARUT dan BANDUNG-TASIKMALAYA akan diselesaikan melalui proyek Jalan Tol CIGATAS (Cileunyi-Garut-Tasik), yg pencanangannya diumumkan Presiden Jokowi kemarin di Cibatu Garut. Hadiah utk warga Garut & Tasikmalaya. Pelaksanaannya Insya Allah tahun 2019 ini. #JabarJuara," tulis Emil melalui akun Twitternya, @ridwankamil, dikutip VIVA, Minggu, 20 Januari 2019.

Ridwan Kamil Tawarkan Proyek Investasi di Jabar Rp700 Triliun

Tapi, tampaknya ada pengguna twitter lainnya yang tidak terlalu sependapat dengan Emil. Pengguna tersebut yang juga merupakan publik figur yaitu Diky Chandra, salah satu selebritis terkemuka di tanah air, yang juga mantan Wakil Bupati Garut.

Dia sedikit 'mengoreksi' cuitan dari Kang Emil. Menurut Diky, proyek tol tersebut sudah lama direncanakan yaitu sejak dia masih menjabat di era Presiden SBY, dan Gubernur Ahmad Heryawan.

"Proyek ini sudah lama direncanakan sejak saya masih menjabat di era pa @SBYudhoyono gub @aheryawan kepala bapedaprovnya prof deni. Saat senang dan meminta agar mengantisipasi sektor ekonomi limbangan kersamanah yg nantinya tidak lagi jadi jalur lintas.sip," tulis dia lewat akun Twitter @dikychandra_.

Pendapat dari Diky tersebut banyak didukung oleh pengguna Twitter lainnya misalnya, Ahmad Fawas dengan akun @fawazstp. Dia menulis bahwa semua proyek itu berkesinambungan dan tidak dikerjakan hanya satu rezim.

"Jadi akuilah kinerja rezim sebelumnya sebagai bentuk etika @dikychandra_ @SBYudhoyono @aheryawan," tulisnya.

Kemudian Sang Mantan, dengan akun,‏ @b0y4n_05.

"hadeuhhh... dikira project itu bisa sim salabim lsg bs di eksekusi. pasti ada lah studi sebelumnya. berkesibambungan dr 1 pejabat ke penerusnya. jd pejabat skrg hrsnya bijak dlm menyampaikan inpoh. seolah2 g ada peran pjbat sblmnya," tulis dia.

Di kolom komentar akun milik Ridwan Kamil pun juga diserbu pengguna twitter lainnya. Beberapa di antaranya tidak sependapat dengan istilah hadiah yang ditulis Emil.

"Hadiah...???? Emangnya uang rakyat itu uangnya jokowi..??? Knapa anda jadi seperti itu..???" tulis Halis Said,‏ dengan akun @H4L15541D.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya