Jokowi: Jangan Bicara Persaingan Kalau Masih Stunting

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Dalam rapat kerja nasional Kementerian Kesehatan, Presiden Joko Widodo menyoroti masalah persaingan dengan negara-negara lain termasuk ASEAN.

Senang Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Jokowi Sebut Pabrik Baterai Beroperasi Bulan Depan

Seperti dalam bidang investasi. Saat ini, Indonesia sudah tertinggal dengan Malaysia, Singapura, bahkan hingga Vietnam. Presiden tidak mau, akan tertinggal lagi dengan Laos.

Maka untuk mengejar persaingan itu, dibangun banyak infrastruktur. Baik itu jalan raya, pelabuhan, hingga bandara.

Jokowi Singgung Peluang Besar Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

Namun, pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi basic. Presiden mengatakan, ke depan pemerintah akan meng-upgrade SDM. Bukan bicara ribuan tapi jutaan, dalam bentuk besar-besaran.

Masalah kesehatan juga basic. Namun di sisi lain, masih ada persoalan seperti kasus stunting atau gizi buruk pada SDM Indonesia yang angkanya menurut Jokowi, tinggi.

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Jokowi: Bagus, 2 Hari Sekali Ketemu

"Jangan sampai bicara kompetisi dengan negara lain tapi memiliki stunting 37 persen," kata Presiden Jokowi, dalam sambutannya, Selasa, 12 Februari 2019.

Meski begitu, sejak pemerintah mencanangkan masalah ini, dan kerja keras pihak Kementerian Kesehatan dari pusat hingga daerah, stunting bisa diturunkan.

"Ini harus turun lagi menjadi 20 persen, menjadi 10 persen, dan hilang. Tidak mungkin kita bersaing dengan negara lain, dengan SDM kita, dengan stunting setinggi itu, tidak mungkin," tutur Jokowi.

Maka, Presiden meminta, para kepala dinas kesehatan di level kabupaten dan kota hingga provinsi, agar memperhatikan persoalan stunting. "Kalau di kabupaten/kota, provinsi masih ada stunting kejar ini, selesaikan ini," ujar Jokowi.

Persoalan lain yang disorot Presiden, adalah angka kematian ibu (AKI) yang juga masih terjadi. Walau kini, angka itu diakuinya juga mengalami penurunan.

"Tolong hal-hal yang sangat basic seperti ini diperhatikan. Jangan sampai negara lain sudah berbicara virtual reality, internet of things, big data, bitcoin, tapi kita berbicara stunting saja belum selesai. Urusan AKI belum rampung," kata mantan gubernur DKI itu.

Maka, untuk menuju ke persaingan itu, hal-hal yang mendasar, menurut Jokowi, harus sangat siap. Hal yang basic harus diselesaikan. "Basic-basic seperti ini yang harus kita selesaikan terlebih dahulu," tutur Presiden. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya