Bencana Renggut 1,2 Juta Jiwa Warga Indonesia, Terbanyak di Dunia

Kondisi Masjid Akhram Babul Rahman atau masjid apung yang rusak setelah diterjang tsunami pada Jumat, 28 September 2018 lalu di Pantai Kampung Lere Palu, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyebut bahwa jumlah nyawa terenggut akibat bencana di Indonesia mencapai 11.579 jiwa dalam 10 tahun. Jumlah itu disebut terbesar di dunia dalam rentang waktu 18 tahun terakhir.

Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana

"Ada 1,2 juta jiwa yang meninggal di seluruh dunia akibat bencana yang muncul selama 18 tahun terakhir. Dan Indonesia merupakan salah satu korban jiwa terbesar, " kata Doni saat paparan potensi bahaya bencana alam di Semarang, Jateng, Rabu, 13 Februari 2019. 

Jumlah terbesar korban jiwa kata dia terjadi saat tsunami Aceh tahun 2004 silam. Jumlah korban meninggal dunia saat itu mencapai lebih dari 100 ribu jiwa.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

Jika dilihat selama 10 tahun terakhir, ia menjelaskan, ada ratusan ribu jiwa warga Indonesia melayang akibat bencana ketimbang jumlah korban tentara ketika ikut perang pada 1999 silam tidak sampai 3000 jiwa. 

"Artinya apa, bencana bisa menimbulkan korban lebih dahsyat ketimbang peperangan. Maka ketika dilantik oleh Pak Presiden, saya laporkan bahwa hampir semua alat peringatan dini bencana sudah tidak berfungsi karena faktor alam maupun manusia, " tuturnya.

5 Ramalan Jayabaya yang Terjadi di Tahun 2024, dari Bencana Alam hingga Situasi Politik

Melihat rekam jejak dahsyatnya jumlah korban bencana itu, ia mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk mewaspadai dampak bencana alam. Diperlukan langkah mitigasi cukup serius untuk menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi. Khususnya terkait bencana alam gunung Merapi, tanah longsor hingga gempa bumi yang menyebabkan tsunami.

"Kita hidup di patahan lempeng dan di atasnya ada gunung berapi, suka tidak suka ini takdir kita dan tinggal menunggu saja. Dari 500 gunung api, ada 100 lebih aktif dan menimbulkan letusan dahsyat. Lalu delapan tahun lalu ditemukan 80-an sesar, tapi saat ini pakar kita menemukan  bertambah menjadi 285," lanjut mantan Danpaspampres era Presiden ke-6 SBY itu.

Di Jawa Tengah, Doni menambahkan, potensi bencana cukuplah besar. Bahkan sejak awal Januari 2019 hingga saat ini jumlah kejadian longsor mencapai 126 kejadian di 24 daerah. Belum lagi kejadian banjir di beberapa wilayah di  Pantai Utara Jateng. Lalu juga potensi gempa dan tsunami yang cukup besar akibat adanya sesar megatrust di kawasan Pantai Selatan Jateng dan DIY.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya